NUIM HIDAYAT

Mimpi Indah Bertemu Mas Anies

Delapan: Anies mampunyai fisik yang kuat. Ia mampu melewati 720 tangga di Barus dan berputar tiap hari dari satu wilayah ke wilayah lain tanpa kenal Lelah. Pemimpin harus kuat fisiknya, 24 jam harus siap mengatasi masalah rakyatnya

Sembilan: Anies punya pemikiran yang mendamaikan. Di zaman globalisasi ini, masyarakat dunia butuh pemimpin yang menentramkan bukan pemimpin yang mengajak perang. Anies selalu tenang dalam menghadapi masalah. Tidak emosional dan grusa grusu.

Sepuluh: Anies tidak memindahkan ibukota ke Kalimantan. Pemindahan ibukota yang mendadak (tanpa melibatkan berbagai ahli dan publik) menjadi kecurigaan banyak pihak. Apalagi Jokowi berkonsultasi dan bersahabat akrab dengan Presiden Cina dalam pemindahan ibukota ini. Banyak ahli mengatakan bahwa pemindahan ibukota ini adalah agenda Cina, bukan agenda masyarakat Indonesia.

Sebelas: Anies akan menjalankan politik bebas aktif (sesuai dengan UUD 45) dalam menjalankan politik luar negeri Indonesia. Pengalaman Anies dalam melobi dan melontarkan ide gagasan untuk perbaikan dunia, diakui para cendekiawan baik dalam negeri maupun luar negeri. Tidak seperti politik luar negeri Jokowi yang berpihak pada kepentingan pemerintah Cina.

Duabelas: Anies menentramkan umat Islam dan umat non Muslim. Rekam jejak Anies baik ketika ia menjadi ketua senat mahasiswa, gubernur atau Menteri, menunjukkan ia mempunyai kemampuan untuk menerapkan ‘merit sistem’ (menempatkan orang sesuai keahliannya).

Tigabelas: Anies mau ‘menderita’ dalam melaksanakan tugas kepemimpinannya. Tokoh bangsa Kasman Singodimedjo kepada Agus Salim menyatakan Leiden is Lijden, pemimpin itu menderita. Anies tidak seperti banyak pemimpin tanah air yang lebih mengutamakan keluarganya daripada rakyatnya. Bermewah-mewah dan mengedarkan uang untuk kroni-kroninya saja.

Empatbelas: Pengalaman pergaulan Anies di dunia internasional, bisa menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara hebat dan ‘teladan’ bagi bangsa-bangsa lain. Pendapat-pendapat Anies akan sangat diperhatikan oleh pemimpin-pemimpin luar negeri. Ingat Indonesia adalah negara dengan penduduk terbesar di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat.

Limabelas: Anies mempunyai jiwa kasih sayang yang tinggi, khususnya kepada rakyat kecil dan miskin. Ini ditunjukkan saat memimpin Jakarta, Anies berhasil tidak menggusur perumahan-perumahan rakyat kecil. Anies menyediakan dulu tempat yang layak bagi mereka, baru kemudian dipindahkan ke sana.

Anies ingin mempraktikkan Rahman dan Rahim sifat Allah, kepada rakyatnya. Lihatlah juga kebiasaan Anies mencium tangan anak kecil, karena anak kecil tidak punya dosa.

Enambelas: Anies ingin meniru Nabi Muhammad dalam kepemimpinannya. Nabi Muhammad adalah pemimpin yang membuat bangsa Arab yang dulu tidak dipehitungkan menjadi diperhitungkan dunia. Nabi juga mendamaikan suku-suku yang tadinya suka berperang.

Nabi yang mengangkat derajat wanita, di mana sebelum Nabi diangkat, wanita diperhinakan. Nabi yang senantiasa menyebarkan kasih sayang kepada manusia. Selain mengambil hikmah dari Nabi Muhammad, Anies juga mengambil hikmah dari para pemimpin besar lainnya, seperti Mahatma Gandhi, Soekarno, Habibie dan lain-lain.

Tujuhbelas: Anies adalah guru. Bangsa Indonesia saatnya mempunyai pemimpin guru. Guru yang hebat mempunyai pemikiran yang mendalam dan berjangka panjang. Ia memikirkan generasi.

Ia memikirkan muridnya, orang tuanya dan masyarakatnya. Ia ingin mempersembahkan dirinya untuk kebaikan masyarakatnya. Guru yang hebat tidak akan mementingkan keluarga daripada rakyatnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button