Minta MUI Panggil Buya Syakur, FKUIB: Hentikan Pelecehan Ajaran Islam
Bogor (SI Online) – Sejumlah pimpinan ormas Islam yang tergabung dalam Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) pada Rabu (17/11) mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor untuk menyampaikan sikap protes atas pernyataan Abdul Syakur Yasin (Buya Syakur) yang diduga mengandung penyimpangan.
FKUIB meminta MUI bersikap tegas dengan memanggil Abdul Syakur Yasin demi mempertanggungjawabkan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial.
Berikut tanggapan dan pernyataan sikap FKUIB atas ceramah Abdul Syakur Yasin yang diterima Suara Islam Online:
HENTIKAN SEGALA BENTUK PELECEHAN AJARAN DAN SIMBOL ISLAM!
Sehubungan dengan beredarnya video ceramah yang disiarkan akun channel Youtube KH Buya Syakur Yasin MA pada 01 Juni 2021 diberi judul ‘Moderasi Beragama Merajut Nasionalisme & Toleransi Beragama, Mabes Polri Jakarta. Video tersebut telah menuai kontroversi karena diduga kuat menyebarkan berbagai pemikiran sesat dan menyesatkan. Forum Komunikasi Umat Islam Bersatu (FKUIB) memberikan tanggapan terhadap beberapa hal yang disampaikan dalam video tersebut yaitu:
Pertama, ungkapan bahwa: “Nabi Muhammad tidak pernah merasa paling benar”
Tanggapan: Ini merupakan ungkapan dari seorang yang menganut paham relativisme yang meyakini tidak ada kebenaran mutlak. Pemahaman ini sangat berbahaya, kalau ditarik ke dalam masalah yang sudah umum dipahami dan diyakini kebenarannya dalam Islam. Bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia yang diangkat oleh Allah SWT sebagai nabi dan rosul yang mendapat wahyu. Isi wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar dari Allah SWT yang Maha Benar (alhaq) yang diterima oleh manusia yang, jujur, amanah dan selalu berada dalam hidup yang benar.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman: “Kebenaran itu dari Tuhanmu, karena itu janganlah engkau (Muhammad) termasuk orang-orang yang ragu.” (QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 60)
Kedua, ungkapan bahwa: “Bagaimana bisa manusia masuk syurga hanya dengan sekedar mengucapkan kalimat laa ilaaha illallahu saja? Ini tidak masuk akal!
Tanggapan: Bahwa menafsirkan Alqur’an dan hadits tidak bisa seenaknya sendiri dan hanya menggunakan akalnya saja. Bahwa ucapan kalimat tauhid itu sebagai syarat seseorang untuk masuk ke dalam Islam sehingga ia selamat di dunia dan di akhirat. Demikian sebaliknya, seorang bisa murtad, keluar dari agama Islam juga hanya karena ucapan. Dalam Islam, ucapan bukan hanya sekedar ucapan, tapi memiliki konsekuensi darinya. Rasulullah SAW bersabada:
“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat” (HR Muslim No. 2988).