RESONANSI
Moderasi Beragama Bukan Ambivalensi
Saksi itu bukan bermakna toleransi tetapi berposisi sebagai penanggungjawab, pemimpin, sekaligus pembukti dari kerja kolektif. Disanalah Nabi dan umatnya itu berada. Adapun toleransi adalah sikap yang sudah melekat dengan ajaran agama sebagai konsekuensi dari pengakuan atas kemajemukan.
Nah, moderasi tidak boleh dijadikan upaya untuk menipiskan keyakinan beragama apalagi membuangnya. Jika arahnya ke sana bukan saja umat akan menolak tapi wajar untuk lebih mewaspadai dan mengonsolidasikan diri dalam melawan kekuasaan kriminal yang mencoba untuk meminggirkan agama.
M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan
Bandung, 8 Oktober 2021