NASIONAL

MS Kaban ‘Ngunduh Mantu’, Banyak Ulama dan Tokoh yang Hadir

Bogor (SI Online) – Aktivis senior MS Kaban melangsungkan acara “ngunduh mantu” di kediamannya, Jl. Kranji Ujung, Komplek Budi Agung, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor.

Acara dengan konsep pengajian itu merupakan syukuran pernikahan putera MS Kaban yaitu Rizal Maulana Muttaqin Kaban bersama istrinya Loly Audria yang telah melaksanakan akad nikah pada 22 Juni 2024 lalu di Medan.

Acara syukuran tersebut menghadirkan tiga tokoh nasional yang memberikan tausyiah pernikahan. Mereka antara lain Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, Prof Dr H Amien Rais dan Jendral (purn) Gatot Nurmantyo.

KH Didin Hafidhuddin dalam tausiyahnya memberikan selamat sekaligus doa untuk Rizal dan Loly yang baru saja melangsungkan pernikahannya. Ia juga menyampaikan nasihat pernikahan untuk kedua mempelai.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menjelaskan, ada empat pilar dalam membangun keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

“Yang pertama adalah iman dan takwa, hiasilah keluarga dengan iman dan takwa karena kebahagiaan hanya akan dicapai dengan rahmat Allah,” jelas Kiai Didin.

Bukan hanya keluarga, bahkan jika suatu bangsa pemimpin dan rakyatnya beriman dan bertakwa maka akan muncul keberkahan.

Pilar kedua adalah menghormati orang tua. Kiai Didin berpesan agar suami istri harus saling mendukung dalam pengabdian kepada orang tua.

“Lalu pilar ketiga adalah fokus dalam melaksanakan kewajiban. Islam adalah agama yang menekankan pada kewajiban, bukan hak. Kita jarang bicara kewajiban karena selalu menuntut hak,” jelasnya.

Pilar terakhir yang keempat adalah pendidikan agama bagi keluarga. “Di momen kelahiran anak, itu sudah ada konsep pendidikan anak. Ketika bayi baru lahir kemudian dilantunkan azan, itu pendidikan tauhid kepada sang anak,” ujar Kiai Didin.

KH Didin Hafidhuddin, Amien Rais dan Gatot Nurmantyo

Sementara itu, Mantan Ketua MPR Amien Rais mengingatkan bahwa ikatan pernikahan adalah ikatan yang serius, ibadah yang perjalanannya panjang.

“Kita bersyukur menjadi seorang Muslim, ada ibadah pernikahan yang sesuai fitrahnya. Kita harus waspada sakarang ini muncul kembali budaya LGBT (lesbian gay biseks dan transgender), saat ini sudah ada 33 negara yang melegalkan pernikahan sejenis,” ungkapnya.

“Data statistik di Amerika, umumnya pernikahan hanya berlangsung 8-9 tahun saja, setelah itu bubar. Jadi betapa semrawutnya pernikahan di negara-negara yang katanya maju. Jadi bersyukur kita menjadi seorang Muslim dan tinggal di negeri mayoritas Muslim,” tambah Amien.

Yang memberikan nasihat pernikahan terakhir adalah Mantan Panglima TNI Jendral (purn) Gatot Nurmantyo. Ia berpesan bahwa pasangan suami istri harus saling memahami satu sama lain.

“Sebelum menikah semua diperlihatkan baik, namun setelah pernikahan akan mulai terlihat kekurangan masing-masing. Namun kekurangan yang bisa dipahami dan dimaklumi adalah yang alami, tapi bukan berdasarkan kebohongan,” pesannya.

Selain Kiai Didin, Amien Rais dan Gatot Nurmantyo, acara ngunduh mantu itu juga dihadiri banyak tokoh lainnya. Mereka antara lain Pembina Dewan Da’wah Prof Dr AM Saifuddin, Ulama Bogor KH Muhammad Abbas Aula, Eks Menteri ESDM Sudirman Said, Aktivis Senior Eggi Sudjana, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnantor, Dewan Syuro Partai Ummat Ustaz Insufri Idrus Sambo, Sekjen Partai Ummat Taufik Hidayat dan lainnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button