NASIONAL

MUI: Kualitas Tayangan Ramadhan di Televisi Mulai Meningkat

“Siaran Ramadan jangan sampai terjerumus pada genre slapstik agresif, offensive dan mengumbar sensualitas,” kata dia mengingatkan.

Rekomendasi yang ketiga adalah kolaborasi dengan MUI dalam mengevaluasi kualitas produk siaran khusus Ramadan.

Tantan menambahkan selain rekomendasi untuk lembaga penyiaran, pihaknya juga menyampaikan rekomendasi khusus untuk KPI. Yaitu memperkuat kolaborasi antara MUI dengan KPI dalam peningkatan kualitas siaran Ramadan.

Hal ini, kata dia, antara lain dengan mendorong penegakkan regulasi, terutama di program dan stasiun tv yang menyiarkan isi siaran Ramadan yang bertentangan dengan aturan dan asas kepatutan.

Kedua, menindaklanjuti masukan-masukan dari MUI untuk dikomunikasikan dengan lembaga penyiaran tertuma yang memiliki tayangan yang bertentangan dengan spirit Ramadan.

“Terutama dengan prioritas pada sejumlah stasiun tv yang kesalahannya berulang setiap Ramadan,” ujar dia.

Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran KPI, Mimah Susanti, menyatakan perbaikan kualitas tayangan Ramadan dirasakan pula KPI. Data dari KPI menyebutkan kecenderungan pelanggaran menurun dari tahun ke tahun pada 10 hari pertama Ramadan.

Dia menyebut pada 2020 terdapat 26 pengaduan penyiaran, sementara pada 2021 menurun menjadi 20 pengaduan dan pada 2022 ada enam. Dari total 108 program Ramadan, variety show pada hari pertama mendapat lima pengaduan dan sinetron satu pengaduan.

Mimah menambahkan aduan terkait muatan norma kesopanan dan kesusilaan, perilaku tidak pantas, dan candaan body shaming. “Frekeunsi memang ga banyak tapi jadi catatan kita,” kata dia.

Mimah mengapresiasi komitmen lembaga penyiaran dan berharap atmosfer ini bisa terus dipertahankan hingga akhir Ramadan.

red: farah abdillah

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button