MUI Minta Pemerintah Cermat Soal Keikutsertaan Israel dalam Piala Dunia U-20
Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan, pemerintah harus memberikan keputusan secara cermat, hati-hati dengan melibatkan berbagai elemen terkait lolosnya tim sepakbola Israel di Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia 2023 mendatang.
“Terkait dengan berita peluang kesebelasan Israel dalam piala Dunia U-20 dan statement Kemenpora, saya ingin menegaskan agar pemerintah harus memberikan keputusan secara cermat, hati-hati dengan melibatkan berbagai elemen,” kata Ketua MUI Bidang Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim melalui keterangan persnya, Selasa (28/6/2022).
Sudarnoto berharap, dalam mengambil keputusan pemerintah harus melibatkan beberapa elemen jangan hanya oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) saja, apalagi memberikan jaminan.
Menurutnya, kementerian luar negeri adalah salah satu elemen yang sangat perlu ikut memberikan pertimbangkan. Pandangan dari elemen masyarakat seperti MUI misalnya juga perlu didengar untuk kebaikan bersama.
“Jangan biarkan perhelatan dunia yang prestisius ini justru menimbulkan luka bagi bangsa dan rakyat Palestina. Sikap kehati-hatian bangsa Indonesia pernah ditunjukkan oleh Presiden Ir. Soekarno dulu.” kata Sudarnoto
Sudarnoto memahami, memang bisa dimengerti alasan jangan mengkaitkan perhelatan olah raga dengan isu politik dan kemanusiaan. Akan tetapi, isu genosida yang dilakukan oleh zionis Israel terhadap rakyat Palestina sangat spesial dan sensitif, bahkan eksponensial.
“Israel dengan sikap takabur dan kasat mata menistakan martabat kemanusiaan dan menginjak injak kedaulatan bangsa dan rakyat Palestina. Karena itu, menjadi tugas konstitusional dan moral bangsa Indonesia untuk mendukung perjuangan rakyat dan bangsa Palestina,” tegasnya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menegaskan, Indonesia tidak bisa melarang Israel untuk datang karena semua aturan sudah dibuat FIFA.
Ia menjelaskan menjadi tuan rumah maka Indonesia harus bisa berkomitmen dengan aturan yang sudah dibuat.
“Saya sudah sampaikan bahwa ini adalah olahraga, jadi sudah ada yg mengatur pertandingan sepak bola itu FIFA. Jadi setiap negara ketika menjadi tuan rumah harus punya komitmen,” Kata Amali kepada wartawan, Senin (27/6).
Amali mengatakan, PSSI sudah berkomitmen untuk tetap mengizinkan timnas Israel untuk tetap hadir sebagai salah satu peserta Piala Dunia U-20 tahun depan. Ia ingin menjelaskan olahraga tidak bisa dicampur dengan politik.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah menjelaskan, bicara soal posisi Indonesia sebagai tuan rumah suatu event internasional, ia memberi contoh saat Indonesia menjadi tuan rumah salah satu event internasional.
“Kalau melihat preseden, untuk event internasional yang diselenggarakan di Indonesia dan Indonesia sebatas sebagai tuan rumah, contohnya pertemuan IPU (Inter-Parliamentary Union) yang baru lalu, kesertaannya dimungkinkan karena undangan berasal dari pihak ketiga atau badan-badan internasional. Untuk event bola dunia pengundang adalah FIFA,” ujar Faizasyah, Senin (27/6).
Faizasyah tidak menjelaskan detail apakah pemain Timnas Israel bisa masuk ke wilayah Indonesia atau tidak, namun ia mengatakan ada proses keimigrasian yang menentukan bisa tidaknya seseorang masuk ke wilayah Indonesia. “Untuk masuk ada proses keimigrasian,” ucapnya.
Israel memastikan satu tempat di Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia. Hal ini diraih berkat menjadi runner up fase grup dalam gelaran Euro U-19 2022.
sumber: minanews