Muktamar IV Wahdah Islamiyah Full Virtual Selama Tiga Hari dengan 2376 Peserta
Jakarta (SI Online) – Ketua Pengarah Muktamar IV Wahdah Islamiyah, Ustaz Syaibani Mujiono, mengaku bersyukur perhelatan lima tahunan organisasinya pada 19-22 Desember 2021 berlangsung dengan lancar dan berjalan sesuai rencana.
Baik waktu pelaksanaan, jadwal, maupun narasumber, kata Ustaz Syaibani, semua berjalan sesuai dengan rencana panitia, meski acara diselenggarakan secara full virtual.
Baca juga: Rekomendasi Eksternal Muktamar IV Wahdah Islamiyah: Dukung Palestina Merdeka Hingga Karantina WNI
Untuk Grand Opening pada Ahad, 19 Desember, Ustaz Syaibani menyebut jumlah peserta yang mendaftar mencapai 165 ribu orang. Namun, pada hari-H yang benar-benar hadir secara virtual 130 ribu orang. Mereka pun bertahan dari awal pembukaan Grand Opening hingga penutupan.
Untuk narasumber, lanjutnya, semua tokoh yang diundang juga hadir. Grand Opening dibuka oleh Wapres KH Ma’ruf Amin, kemudian dilanjutkan kuliah umum oleh Menko Polhukam Mahfud MD dan Menparekraf Sandiaga Uno. Dalam pembukaan hadir penceramah muda kondang Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Selain itu hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyampaikan materi tentang pendidikan. Kemudian Anggota DPD asal Sulsel Tamsil Linrung, Wali Kota Makassar M. Ramdhan Pomanto, dan Ketua DPD RI La Nyala Mattalitti yang menutup Muktamar IV.
Sekjen Wahdah Islamiyah ini mengungkapkan, untuk persidangan Muktamar IV diikuti oleh 2376 peserta secara full selama tiga hari. Dari jumlah keseluruhan peserta, kata dia, hanya 50 orang yang tidak hadir karena uzur syar’i.
“Sidang berlangsung khidmat. Disela-sela itu kami selingi dengan nasyid, pantun, pusi dan games yang dirancang secara virtual,” kata dia.
Karena itu, kata Ustaz Syaibani, Muktamar kali ini dilaksanakan secara virtual tapi serasa offline (tatap muka langsung).
Untuk hal yang mengharukan, kata Ustaz Syaibani, terjadi pada peserta Muktamar yang berada di daerah-daerah yang kesulitan sinyal telekomunikasi.
Berbagai cara mereka lakukan untuk mendapatkan sinyal, mulai dari menggantung gadget mereka di rumah hingga pergi ke area yang lebih tinggi. “Ada yang selama tiga hari menggantung gadget mereka,” kata Ustaz Syaibani sembari senyum.
red: farah abdillah