Nama Mantan Calon Wakil Ahok Disebut Jadi Calon Pengganti Anies sebagai Penjabat Gubernur
Ditambah saat itu, salah satu orang kepercayaan Ahok, Sunny Tanuwidjaja, diduga terlibat perkara suap reklamasi Teluk Jakarta.
Ahok menyebut, Sunny telah menelepon terdakwa suap reklamasi, Mohammad Sanusi, dari dalam ruang kerja gubernur. “Gue marah besar,” kata Ahok, Rabu, 12 Februari 2020, seperti dilansir Bisnis.com.
Ahok mendengar rekaman pembicaraan itu yang dibuka dalam persidangan perkara suap Sanusi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat pada 25 Juli 2016.
Kala itu Ahok dihadirkan sebagai saksi. Dari rekaman sadapan itu, Sunny menanyakan kepada Sanusi mengapa rancangan peraturan daerah tentang reklamasi tak kunjung rampung.
Sejak saat itu hubungan Ahok dan Sunny renggang. Sunny tak terlihat lagi di Balai Kota Jakarta. Padahal, Sunny selalu ada kemanapun Ahok pergi. Sunny diduga menjadi penghubung antara pengembang reklamasi dan Ahok.
Rencana Ahok maju jalur independen lewat gerakan “Teman Ahok” pun berantakan. Dia memilih maju Pilgub DKI 2017 lewat partai politik.
Pasangan Ahok-Djarot akhirnya kalah pada putaran kedua melawan Anies-Sandi. Ahok bahkan masuk penjara atas kasus penistaan agama.
Setelah keluar penjara, Ahok ternyata ogah bergabung ke kelompok pendukungnya yang kini banyak aktif di Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Dia memilih bergabung dengan PDI-P.
Sedangkan Heru Budi Hartono, setelah gagal maju sebagai bakal Cawagub, pada 2017 ia ditarik Jokowi ke Istana dengan menjadi Kepala Sekretariat Presiden hingga sekarang.
red: farah abdillah