Negara ‘Rubbish Economic’
Dan ketika Prabowo-Gibran memenangkan proses transisinya yang tak demokratis dan penuh kecurangan dengan tetap berpegang kepada berkelanjutan program Jokowi: sungguh dalam masa kampanye lalu tak tersentuh sedikitpun masalah efek “the rubbish economic” ini.
Seharusnya perlu diantisipasi dan diambil langkah hukum yang bersifat tersinergis, terintegritas dan terintegrasi terkait diwujudkan UU Kedaulatan Ekonomi sekaligus sebagai penyertaan satu paket UU Digitalisasi yang masih langka dan tak tersentuh tetapi keberadaannya sudah sangat mendesak dan darurat.
Sehingga, mampu menjadi alat perlindungan dan pengamanan bagi kedaulatan dan ketahanan hukum ekonomi negara dengan adanya paling tidak upaya advokasi maupun arbitrasenya dalam skala mondial pula.
Bilamana ini tak segera ditanggulanginya, maka sudah dipastikan hanya beberapa tahun dari sekarang negara terancam collapse dan chaos.
Dan bagi para oligarki dan konglomerasi menghadapi situasi itu tidak akan juga membantu negara dalam upaya turut menstabilisasi ekonomi. Malah, langkah prioritas kedarutan mereka justru hanya menyelamatkan aset-aset mereka sendiri saja dengan melarikan diri dan memarkirkannya ke luar negeri lagi.
Bagi perusahaan besar dan menegah pribumi, UMKM, Koperasi, pedagang kecil dan kaki lima upayanya hanya dapat dilakukan meminta pertanggungjawabkan nagara.
Padahal, pemerintahannya pun yang sudah terlanjur terimbas krisis “ the rubbish economic” itu mereka tinggal menjadi pemulung yang hanya mengais-ngais sisa sampah ekonomi itu. Rakyat pun hanya jadi pemulung negara. Negara pun tidak akan kuat bertahan lama, kemudian ambruk dan bangkrut.
Pertanyaannya, semoga saja ini bukan sinyal pertanda yang akan menjadi karma bagi dirinya ketika pidato Prabowo berapi-api menyatakan bahwa 2030 Indonesia akan bubar sebagaimana mengutip novel ramalan The Ghost Fleet?
Justru masa menjalani jabatan Prabowo sebagai Presiden yang akan mendekati 2030 akankah “the rubbish economic” itu menjadi sebagai pemicunya apabila dilakukan pembiaran dan terbiarkan? Wallahu a’lam Bisshawab. []
Mustikasari-Bekasi, 9 Juli 2024
Dairy Sudarman, Pemerhati politik dan kebangsaan.