Ngaji Al-Qur’an Digital
Membaca Al-Qur’an adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan. Imam As-Suyuthi dalam kitab “Al-Itqan fi Ulumil Qur’an” mengatakan, Allah Ta’ala pun memuji orang-orang yang kebiasaannya membaca Al-Qur’an. Allah SWT berfirman: “Mereka selalu membaca Al-Qur’an pada pertengahan malam.” (QS. Ali Imran: 113).
Selain dari Al-Qur’an sendiri, motivasi membaca Al-Qur’an juga disampaikan oleh Rasulullah Saw. Beliau bersabda, “Pelajarilah Al-Qur’an ini, karena dengan membacanya kalian akan mendapatkan pahala, setiap hurufnya berpahala sepuluh kebaikan. Aku tidak mengatakan ‘Aliif Laam Miim’ (sebagai satu kata) tetapi alif, lam, dan mim dengan setiap hurufnya sepuluh kebaikan.” (HR. Ad-Darimi)
Dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya rumah itu akan terasa luas bagi penghuninya, akan didatangi malaikat, dijauhi setan dan akan membanjir pula di dalamnya kebaikan, jika dibacakan Al-Qur’an di dalamnya. Sebaliknya, rumah itu akan terasa sempit bagi penghuninya, akan dijauhi malaikat dan didatangi setan serta tidak banyak kebaikan, jika tidak dibacakan Al-Qur’an di dalamnya.” (HR. Ad-Darimi)
Dari Zaid bin Arqam ra, dia menceritakan, pada suatu hari Rasulullah Saw berkhotbah. Pertama beliau memanjatkan pujian, selanjutnya mengatakan: “Wahai sekalian manusia, aku ini manusia yang sudah tidak lama lagi akan datang kepadaku seorang malaikat (pencabut nyawa), dan aku pasti akan menjawabnya. Dan sesungguhnya aku telah meninggalkan kepada kalian dua hal yang berat, pertama adalah Kitabullah yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya. Karenanya, berpeganglah pada Kitabullah, terapkanlah, dan perintahkan (orang lain memahaminya) serta tanamkan kepada mereka.”
Dari Anas ra, dia mengisahkan, Rasulullah Saw telah bersabda, “Sesungguhnya Allah mempunyai para ahli dari umat manusia ini.” Ditanyakan: “Siapa mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau menjawab: “Ahli Al-Qur’an.” (HR. Ad-Darimi)
Tirmidzi meriwayatkan dari hadits Ibnu Mas’ud, “Barangsiapa membaca satu huruf dalam Al-Qur’an, dia akan memeroleh satu kebaikan. Satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kebaikan.”
Membaca Al-Qur’an yang utama adalah dengan menggunakan mushaf. Meski demikian, di era digital ini membaca Al-Qur’an online juga dapat dilakukan. Sebab berbagai aplikasi atau web Al-Qur’an Online telah dikembangkan untuk memudahkan umat Islam dalam membaca Al-Qur’an secara digital.
Artinya, dengan perkembangan dan kemudahan teknologi, seseorang bisa ngaji online kapan pun dan di mana pun tanpa harus membawa kitab suci tersebut secara fisik (mushaf).
Al-Qur’an digital juga memiliki berbagai fitur tambahan yang tidak bisa ditemui dalam Al-Qur’an konvensional, seperti fitur terjemahan, tafsir, dan lantunan ayat suci yang bisa memudahkan seseorang dalam memahami dan merenungkan makna dari setiap ayat yang dibaca.
Selain itu, Al-Qur’an digital juga memungkinkan seseorang untuk menghafal Al-Qur’an dengan lebih mudah melalui fitur pengulangan ayat atau surah tertentu.
Walau demikian, meskipun membaca Al-Qur’an secara digital sangat memudahkan umat Islam dalam melakukan ibadah membaca Al-Qur’an, keberadaan Al-Qur’an konvensional (mushaf) tetap menjadi sarana yang lebih utama.
Imam As-Suyuthi mengatakan, membaca Al-Qur’an dengan melihat mushaf (bin-nadzri) itu lebih utama. Alasannya, membaca Al-Qur’an sambil melihat mushaf adalah gabungan dari dua nilai ibadah. Pertama, nilai ibadah dari membaca Al-Qur’an; Kedua, nilai ibadah sambil memegang dan melihat mushaf.
Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan, “Membaca Al-Qur’an seraya melihat mushaf lebih utama dibanding membaca Al-Qur’an sambil dihafalnya (dalam al-Majmu’ dijelaskan karena menggabungkan membaca dan melihat adalah ibadah lain, begitulah yang dikatakan Al-Qadhi’, Al-Ghazali, dan lainnya dari golongan kita. Serta telah di nash oleh mayoritas ulama salaf, dan saya Imam Nawawi tidak melihat adanya perselisihan) inilah yang dikatakan golongan kita, dan pendapat yang paling masyhur dari kalangan ulama Salaf ra.”
Yang harus diperhatikan, dengan kemajuan teknologi saat ini penting bagi umat Islam untuk tetap memperhatikan adab-adab dalam membaca Al-Qur’an, baik dengan menggunakan mushaf maupun digital. []