INTERNASIONAL

Organisasi HAM Ingatkan Media Pro Israel: Jangan jadi Corong Propaganda Zionis

New York (SI Online) – Organisasi hak asasi manusia (HAM) asal Amerika Serikat, Justice for All, mengeluarkan peringatan keras kepada media dan jurnalis di AS untuk tidak menjadi corong propaganda resmi dalam meliput perang pemusnahan yang dilakukan Israel di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Senin (14/7), organisasi ini mendesak media untuk menjalankan tanggung jawab etis dan profesional secara utuh dan tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan.

Menurut Justice for All, kebisuan media atau pengulangan narasi resmi tanpa kritik yang tajam dapat menjadikan media sebagai “mitra diam” dalam membenarkan kejahatan kemanusiaan yang tengah terjadi. Organisasi ini menekankan bahwa media seharusnya berpihak pada kebenaran dan keadilan, bukan menjadi alat legitimasi bagi pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis.

Peringatan: Bahasa Media Jangan Tutupi Kekejaman

Justice for All menyoroti praktik manipulasi bahasa dalam pemberitaan konflik Gaza, di mana istilah-istilah seperti “konflik”, “bentrokan”, atau “netralitas” sering digunakan untuk menyamarkan kekejaman sistematis yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina.

“Mengaburkan kenyataan dengan bahasa yang jinak atau netral tidak hanya tidak etis, tetapi juga menyesatkan publik dan mengkhianati para korban,” demikian pernyataan tersebut.

Organisasi ini juga menyerukan agar media menggunakan terminologi yang jelas dan jujur, serta tidak menyembunyikan dimensi kemanusiaan dari tragedi ini di balik laporan-laporan teknokratis yang dingin.

Skandal Bantuan Terkontaminasi: Ancaman Baru bagi Gaza

Dalam pernyataannya, Justice for All turut mengungkap laporan mengkhawatirkan mengenai bantuan kemanusiaan yang terkontaminasi obat terlarang seperti oksikodon, yang ditemukan dalam karung tepung bantuan. Temuan ini dinilai sebagai ancaman serius terhadap kesehatan masyarakat Gaza, khususnya anak-anak dan keluarga rentan yang sangat bergantung pada bantuan luar.

Organisasi ini menegaskan bahwa pengiriman bantuan terkontaminasi semacam itu adalah bentuk pelanggaran berat yang bisa dikategorikan sebagai kejahatan perang menurut hukum internasional, dan mendesak penyelidikan menyeluruh atas praktik ini.

Dana Pajak AS dalam Sorotan: Media Harus Mengawasi

Justice for All juga menyerukan agar media Amerika mempertanyakan akuntabilitas para donor dan operator bantuan, khususnya dalam konteks Yayasan Kemanusiaan Gaza, yang menurut mereka beroperasi dengan dukungan dan agenda politik langsung dari pemerintah AS.

“Jika operasi ini dibiayai oleh uang pajak rakyat Amerika, maka media memiliki tanggung jawab moral dan profesional untuk mengungkap fakta dan memantau pelaksanaannya,” tegas Justice for All.

Kembalikan Suara Korban: Bukan Sekadar Angka

Dalam akhir pernyataannya, Justice for All menegaskan bahwa suara para korban Palestina—warga sipil, tenaga medis, dan pekerja bantuan—harus diberi ruang utama dalam narasi media. Mereka mengingatkan agar media tidak hanya bergantung pada pernyataan resmi Israel dan Amerika, melainkan aktif menggali cerita dari lapangan dan memberikan tempat bagi mereka yang benar-benar menyaksikan kehancuran kemanusiaan ini.

“Tragedi Gaza bukan hanya soal angka kematian. Ini soal manusia yang kehilangan keluarga, rumah, dan masa depan. Media harus menjadikan mereka pusat dari setiap cerita,” pungkas organisasi tersebut.

Justice for All, seperti banyak suara nurani dari berbagai belahan dunia, kini menyerukan dengan tegas: sudah saatnya media global memilih keberpihakan yang bermartabat—berpihak kepada kemanusiaan, bukan kepada kekuasaan.

sumber: infopalestina

Artikel Terkait

Back to top button