Otoritas Palestina: Tanpa Yerusalem, tak Ada Perdamaian dengan Israel
Ramallah (SI Online) – Otoritas Palestina mengulangi penolakannya untuk menerima rancangan perjanjian dengan Israel, mengenai pembentukan negara Palestina tanpa Yerusalem sebagai Ibu Kotanya. PA menyatakan, tanpa Yerusalem, maka tidak ada perjanjian damai dengan Israel.
“Setiap upaya untuk mempromosikan ide-ide yang mencurigakan dari pihak manapun, dan di bawah slogan-slogan yang tidak jelas dan posisi tanpa akhir, tidak akan memiliki nilai atau kegunaan,” ucap juru bicara PA, Nabil Abu Rudeina, seperti dilansir Anadolu Agency, Selasa (24/4).
“Kami mengatakan kepada mereka yang mencoba untuk menghindari prakarsa perdamaian Arab dan resolusi legitimasi internasional dengan mengajukan proposal atau slogan yang tidak jelas bahwa upaya Anda akan ditakdirkan gagal. Tidak ada orang Palestina atau Arab yang akan menerima itu. Tidak akan ada solusi tanpa pembentukan negara Palestina merdeka, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya,” sambungnya.
Dia tidak menjelaskan alasan dirinya mengeluarkan pernyataan tersebut. Namun, Sejumlah pejabat PA menyatakan bahwa beberapa negara telah menyarankan kepada PA untuk menerima ide-ide Amerika Serikat (AS) untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
“Ide-ide itu tidak termasuk Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestian di masa depan. Wilayah Palestina berdasarkan ide itu akan sangat kecil untuk dikatakan sebagai sebuah negara,” kata sumber yang berbicara dalam kondisi anonim.
Yerusalem tetap di jantung konflik Israel-Palestina, dengan Palestina berharap bahwa Yerusalem Timur, yang sekarang diduduki oleh Israel, mungkin akhirnya berfungsi sebagai Ibu Kota negara Palestina.
Kota suci ini telah menarik perhatian dunia pada bulan Desember ketika Presiden AS Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, memicu protes dunia dan protes di wilayah Palestina.
sumber: sindonews.com
