Palestina, Aku Cinta Padamu
Kini tinggal Hamas yang punya nyali melawan Israel durjana
Melawan bapaknya Israel Amerika
Hamas memandang kematian seperti kehidupan saja
Mereka tidak takut mati dalam perang semesta
Mereka tidak takut sakit meski disiksa Israel dalam tahanan tahanan yang mengerikan laranya
Beda dengan tentara Israel yang pengecutnya luar biasa
Beraninya pakai bom jarak jauh menghancurkan Gaza
Tidak berani duel satu lawan satu dengan tentara Hamas yang digdaya
Meski Israel telah membunuh puluhan ribu jiwa
Dan telah mengusir jutaan manusia
Hamas tidak menyerah karenanya
Ibu ibu Palestina tidak menangis bila anaknya yang muda syahid berjuang melawan Israel durjana
Mereka akan terus melahirkan anak dan disuruhnya berjihad melawan Israel drakula
Tanda tanda kematian bangsa Israel sudah terlihat nyata
Meski ia menang pertempuran Hamas lah yang memenangkan perangnya
Jutaan manusia di seluruh dunia kini tahu kejinya drakula Israel di sana
Bahkan batu pun bicara tentang kejamnya Israel yang di luar nalar manusia
Dalam surat Al Isra’ Al-Qur’an yang mulia
Israel dipastikan hancur suatu ketika
Mereka menjadi bangsa yang hina
Bangsa Yahudi Israel dalam sejarah manusia
Memang terkenal dengan aksi bejatnya
Membunuh para Nabi, mengeluarkan kitab, mengerjakan amar mungkar nahi makruf dan lainnya
Maka jangan heran dulu Hitler bersifat kejam kepada mereka
Karena ulah mereka memperkaya kelompok dan sadis kepada orang di luar golongannya
Di masa depan mungkin Israel akan menyadari kesalahannya
Mereka tobat masuk Islam bersama sama
Menghapuskan sendiri negara Israel dengan sukarela
Atau bangsa Arab menyadari kekeliruannya
Kembali semangat dengan ruh jihadnya
Bersama sama menyerang Israel drakula
Hingga negara itu hancur berkeping keping
Dan hilanglah kezaliman terbesar di dunia
Wallahu azizun hakim kita berzikir kepadaNya
Allah Maha Perkasa Allah Maha Bijaksana
Depok, 22 Desember 2024/20 Jumadil Akhir 1446
Nuim Hidayat Dachli, Direktur Forum Studi Sosial Politik