Palestina dan Keutamaan Jihad Fi Sabilillah
Walaupun Israel didukung sejumlah negara Barat dan Amerika, namun dukungan tersebut tidak bisa mengaburkan persoalan inti dan utamanya, yaitu persoalan penjajahan Israel atas Palestina.
Maka jika Israel didukung oleh banyak sekutunya dari kaum Yahudi dari negara-negara Barat dan Amerika. Maka sejatinya dan selayaknya perjuangan muslim Palestina pun, untuk merebut kembali tanah yang dirampas Israel perlu dan wajib mendapat dukungan dari saudaranya sesama muslim di seluruh dunia.
Jika Israel mendapat dukungan dari negara-negara barat dan Amerika, maka sejatinya dan selayaknya Gaza Palestina pun seharusnya mendapatkan dukungan dari negara-negara muslim, dengan dukungan yang bisa menggentarkan musuhnya dari kaum kafir.
Dukungan yang sampai pada bantuan militer dari negeri-negeri muslim, bukan hanya sekadar dan berhenti pada bantuan makanan dan obat-obatan semata, apalagi sekadar kecaman belaka. Sebab sejatinya perlawanan militer hanya bisa dihadapi dengan kekuatan militer pula.
Dan kekuatan militer dari negeri-negeri muslim hanya bisa dimobilisasi dengan seruan jihad oleh seorang khalifah yang akan menunjuk seorang amirul jihad untuk memimpin pasukan militer tersebut.
Seruan yang pasti akan disambut dengan riang gembira oleh siapapun yang memahami keutamaan berjihad di jalan Allah SWT, sebab keyakinan terhadap janji Allah dan Rasul-Nya yang maha benar. Sebagaimana yang digambarkan dalam Al-Qur’an dan Hadist Rasulullah Saw tentang keutamaan jihad yaitu menang atau mati syahid.
Allah SWT berfirman:
وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ
“Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.” (QS. Ali imran 169).
Rasulullah Saw bersabda:
عن المقدام رضي الله عنه قال: قال رسول الله- صلى الله عليه وسلم- «إنّ لِلشَّهِيدِ عِنْدَ الله عزّ وجلّ خِصَالاً: يُغْفَرُ لَهُ فِي أَوَّلِ دُفْعَةٍ مِنْ دَمِهِ، وَيُرَى مَقْعَدَهُ مِنَ الجَنَّةِ، ويُحلَّى عليْه حُلَّةَ الإيمان، ويُزوَّج اثنتين وسبعين زوجَة من الحورِ العينِ، وَيُجَارُ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ،، وَيَأْمَنُ يَوْمَ الفَزَعِ الأَكْبَرِ، ويُوضَعُ على رأسِهِ تاجُ الوَقار الياقوتةُ منْهُ خيرٌ من الدُّنيا وما فيها، وَيُشَفَّعُ فِي سَبْعِينَ إنْسَاناً مِنْ أَقَارِبِهِ». أخرجه سعيد بن منصور والبيهقي في شعب الإيمان.
“Dari Miqdam ra berkata, sesungguhnya Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya para syuhada mendapatkan enam kemuliaan di sisi Allah: Allah akan mengampuninya pada waktu darahnya keluar pertama kali dari tubuhnya, diperlihatkan untuknya tempat duduknya di surga, diberi hiasan dengan perhiasan iman, dinikahkan dengan tujupuluh dua orang bidadari dari surga, diselamatkan dari siksa kubur, mendapatkan keamanan dari ketakutan yang sangat besar (kegoncangan di Padang Mahsyar), dipakaikan baginya mahkota kerendahan hati yang sebutir mutiaranya lebih baik dari dunia seisinya, dan diperbolehkan baginya untuk memberikan syafaat bagi tujuh puluh orang kerabatnya.” (HR. Sa’id bin Mansur dan Baihaqi dalam Su’ab al Iman–lihat pula Silsilah Hadits Shahihah No. 3213-).
Karenanya menjadi wajar jika perjuangan rakyat Palestina dalam upaya mengusir penjajah Israel dari tanah Palestina akan terus berlanjut, dan akan senantiasa disambut dengan kebahagiaan dan kegembiraan, sebab pahamnya mereka atas keutamaan jihad di jalan Allah SWT dan kenikmatan yang akan diraihnya, yaitu hidup mulia atau mati syahid. Wallahu a’lam. []
Ayu Mela Yulianti, S.Pt., Pegiat Literasi dan Pemerhati Kebijakan Publik.