Palestinaku Sayang, Saudaraku Malang
Serangan dan kekejaman Israel terhadap Palestina semakin brutal dan tak manusiawi. Sampai saat ini, ribuan kaum muslimin di Palestina telah kehilangan nyawa akibat serangan tentara zionis Israel.
Beberapa hari yang lalu pula, sebagian media kembali mengabarkan telah terjadi serangan yang membabi-buta tengah mengintai warga Palestina. Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan, 32 warga Palestina, termasuk anak-anak, telah tewas oleh serangan Israel, demikian seperti dilansir BBC. (Liputan6.com, Kamis, 14/11/2019).
Sayangnya, media yang memberitakan bahwa warga Palestina yang terbunuh adalah “teroris”. Padahal, banyak dari mereka adalah anak-anak yang tidak berdosa, wanita muslimah, dan para mujahid yang selama ini melindungi Palestina tanah para Nabi. Dan mereka adalah saudara kita.
Sejauh ini pun PBB tidak dapat ikut andil dalam perdamaian jalur Gaza. Banyak yang kemudian hanya mengecam tindakan brutal tersebut, bahkan para petinggi Pemerintah di seluruh negeri-negeri muslim, pun tak dapat membebaskan saudara kita di Palestina dari belenggu Israel laknatullah.
Fakta Tanah Palestina
Palestina adalah tanah kelahiran para Nabi. Palestina merupakan tempat yang disucikan Allah SWT, kiblat pertama kaum muslimin, yang terikat erat dengan akidah Islam. Ini tanah Isra’ dan Mi’raj, ini adalah tanah tempat Nabi Muhammad Saw memimpin semua Nabi dalam shalat, ini adalah tanah yang dibebaskan oleh Khalifah Umar bin Khattab, ini adalah tanah yang dibebaskan oleh Shalahudin al-Ayyubi dari tentara salib dan tanah yang dipertahankan oleh Khalifah Abdul Hamid II dari Zionis pada tahun 1901.
Kenyataannya adalah bahwa Palestina adalah tanah Islam dan telah menikmati kedamaian dan ketenangan di bawah pemerintahan Khilafah Islam sejak puluhan abad yang lalu. Ini adalah tanah kaum Muslimin dan tidak ada yang berhak menyerahkannya kepada orang lain.
Namun, saat ini tanah itu di bawah cenkeraman penjajah Negara Yahudi Israel, yang berdiri di tanah Palestina dengan dukungan konspirasi negara-negara sekuler internasional, antara lain Inggris, Perancis, dan Amerika yang berkolaborasi dengan para penguasa boneka di negeri-negeri Muslim. (Mediaumat.news)
Satu hal yang mereka sangat benci terhadap kaum muslimin, adalah keimanan mereka yang kokoh terhadap agama Allah. Israel mengira bahwa, dengan menghancurkan rumah-rumah, membunuh anak-anak yang tidak berdosa, bahkan dengan memperkosa wanita muslimah di Palestina akan membuat mereka lemah dan berpaling terhadap agama Allah.
Allah berfirman: “Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah, ‘Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)’. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2] ayat 120).
Bagaimana pun, kaum Muslimin di Palestina adalah saudara kita. Sebagai hamba Allah yang lemah, saat ini kita hanya bisa mendoakan atas keselamatan saudara kita di sana.
Hal yang paling utama adalah mencampakkan sekat sistem sekuler sampai ke akar-akarnya. Betapa tidak, karena sistem sekuler kita terikat dengan jebakan yang dipoles oleh para penguasa zalim dan kafir. Atas sistem ini juga, kita hanya mampu menyaksikan kezaliman saudara kita di seluruh dunia mengalami banyak ketidakadilan.
Para penguasa yang rakus akan kekuasaan pun telah bisu, tuli, dan dibutakan oleh cinta dunia. Betapa bahagiannya mereka menikmati kekuasaan dan takhta, sedangkan semua itu akan diminta pertanggungjawaban di hadapan sang pencipta. Banyaknya darah yang tertumpah dan nyawa yang hilang atas saudara kita, Allah pasti pertanyaan kelak kepada kita semua. Ya mujiib.
Islam Agama Pembebas
Bersabarlah wahai Palestina-Ku sayang, saudaraku yang malang. Betapa luasnya syurga-Nya Allah yang telah disediakan kepada kalian. Sungguh kalian adalah muslim yang terpilih atasnya. Rasa sakit dan ketakutan yang menimpa kalian akan mendapatkan balasan yang terbaik disisi-Nya.
Tidakkah kalian ingat akan Asiyah istri Fir’aun, ia merupakan wanita yang ditampakkan syurga untuknya di tengah penyiksaan yang terjadi kepadanya dalam sepanjang sejarah Islam. Doanya pun telah diabadikan dalam Alquran yang artinya: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim.” (Qs. At-Tahrim:11)
Pun tidak lama lagi Islam benar-benar akan menghapus penderitaan kaum Muslimin. Allah berfirman yang artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang salih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nuur [24] ayat 55).
Allah tidak pernah sekalipun mengingkari dari apa yang telah dijanjikannya kepada umatnya, baik yang datang dari Alquran, maupun As-sunah yang datang dari ucapan maupun perbuatan Rasulullah Saw.
Allah maha mengetahui apa yang kita tidak ketahui, sebagai mana firman Allah terhadap bangsa Israel, “Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan Israel) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang Islam di bawah pimpinan Imam Mahdi) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam Masjid (Al-Aqsha), sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama, dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa yang mereka kuasai.” (QS. Al-Isra’: 7)
Semoga Allah segera mendatangkan pertolongannya, atas rintihan kaum Muslimin di negeri-negeri mayoritas maupun minoritas. Dan merupakan kewajiban setiap muslim untuk menerapkan syariat Allah. Wallahu’alam Bishshawaab.
Yusriani Rini Lapeo, S.Pd
(Pemerhati Umat, Asal Konawe Sulawesi Tenggara)