PAN Bela SBY Terkait Aparat Tak Netral Saat Pilkada
Jakarta (SI Online) — Ketua DPP Partai Amanat Nasional Yandri Susanto mendukung pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar aparat negara bertindak netral selama pilkada serentak 2018.
Dia yakin SBY memiliki data akurat terkait pernyataannya.
Dilansir CNN Indonesia (25/6), Yandri menilai pernyataan SBY sebagai sinyal agar aparat negara tidak terlibat secara langsung maupun tak langsung dalam kontestasi Pilkada. Sebab hal itu bisa menggerus kepercayaan publik kepada institusi negara.
“Pak SBY pasti punya data yang akurat, tidak sembarang meletupkan persoalan itu ke publik,” kata Yandri saat ditemui di Jakarta, Senin (25/6).
Dia menambahkan pihaknya juga merasakan ada ketidaknetralan aparat keamanan dalam pilkada. Menurutnya usaha untuk memenangkan salah satu calon kepala daerah tak boleh melanggar aturan.
“Kami merasakan itu juga, ada beberapa tempat yang kita punya calon, kemudian ada calon tertentu yang diendorse oleh penguasa atau oleh polisi dan TNI ya ada,” ujar Yandri.
Dia pun mengingatkan kepada personel Polri, TNI, maupun pegawai sipil negara untuk menghentikan tindakan yang dapat mencederai demokrasi selama proses pilkada.
Pada kesempatan yang sama, usai bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan juga meminta agar Polri dan TNI netral selama pilkada.
“Kami meminta seluruh aparat sunguh-sungguh netral, karena polisi kita adalah polisi merah putih, TNI kita TNI merah putih. Bukan TNI atau Polrinya kandidat tertentu,” ujar Zulhas usai pertemuan itu.
Hari pencoblosan pilkada serentak jatuh pada Rabu (27/6). Sementara sejak hari ini dan besok adalah masa tenang jelang pencoblosan.
SBY kembali melontarkan keluhannya soal aparat negara yang tak netral dalam proses pilkada serentak 2018. Hal tersebut disampaikan SBY saat jumpa pers di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/6). Ini bukan pertama kalinya menantu tokoh militer Sarwo Edhi Wibowo melontarkan permintaan agar pemerintah, BIN, Polri, dan TNI untuk netral.
“Selama 10 tahun saya tentu kenal negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI. Selama 10 tahun itu lah doktrin saya, yang saya sampaikan, negara, pemerintah, BIN, Polri, dan TNI netral,” ujar SBY.
Menurutnya, hal ini disampaikan sebagai tanda sayang kepada BIN, Polri, dan TNI agar tidak keliru bersikap dalam gelaran pilkada maupun pemilu yang akan datang. “Kalau pernyataan saya ini membuat Intelijen dan kepolisian kita tidak nyaman dan ingin menciduk saya, silakan,” kata SBY.
Sumber : CNN