Panitia Reuni 212 Temui Pimpinan DPR
Jakarta (SI Online) – Sejumlah ulama dan aktivis Islam yang menjadi panitia reuni akbar 212 menemui pimpinan DPR RI Fadli Zon di ruang rapat pimpinan DPR RI, Gedung Nusantara III lantai 3, Kamis (22/11/2018).
Dalam pertemuan tersebut Fadli ditemani Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria, sementara tokoh Islam yang hadir antara lain Pimpinan Perguruan As Syafiiyah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafiie, Ketua Steering Committee (SC) Reuni 212 KH Muhammad al Khaththath, Ketua Panitia Reuni 212 Ustaz Bernard Abdul Jabbar, Ketua PA 212 Ustaz Slamet Maarif, Wakil Koordinator acara Neno Warisman dan lainnya.
Ketua PA 212 Ustaz Slamet Maarif mengatakan, secara umum persiapan reuni 212 sudah bagus dan segala prosedur sudah dilakukan, “Termasuk rekomendasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selaku penanggung jawab Monas sudah ditandatangani sejak bulan Oktober,” ujarnya.
“Kemudian pemberitahuan ke Mabes Polri sudah kita sampaikan dengan Polda Metro juga sudah ada rapat koordinasi,” tambah Slamet.
Secara perizinan menurut Slamet sudah tak ada masalah, tinggal surat izin tertulis yang masih dalam proses. Namun menurut Slamet, ada upaya pencegahan di beberapa daerah karena beberapa aktivis 212 yang sudah mencarter bus mendapat kendala berangkat ke Jakarta.
“Perlu kami informasikan upaya-upaya yang menghalangi atau menggagalkan acara ini juga masih berlangsung, yang pertama dari Jawa Timur perlu kita laporkan bahwa kawan-kawan yang sudah carter 4 gerbong kereta secara sepihak tahu-tahu dibatalkan,” bebernya.
Slamet juga menyebut ada aktivisnya yang hendak menghadiri Reuni 212 dari lokasi lain mengalami hal serupa. “Kemudian ada 7 bus dari Madura juga dibatalkan oleh PO nya, dari Solo juga kasusnya sama, tapi bagi kami itu modusnya sama,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan upaya penghalangan yang dilakukan justru akan menjadi masalah baru.
“Berkaca apa yang terjadi tahun lalu tidak ada masalah-masalah mendasar, malah reuni 212 menjadi pertemuan besar yang damai dan tidak menimbulkan kerusakan bahkan taman-taman dijaga, kebersihan lokasi dari sampah juga dijaga,” jelasnya.
Fadli yakin, dari pengalaman tahun lalu ketertiban acara akan tetap dijaga dan akan memberikan kenyamanan bagi mereka yang hadir. “Orang bertemu dalam jumlah besar tapi tidak ada hal-hal yang menakutkan, malah menjadi ajang silaturahim sesama saudara,” tuturnya.
“Apalagi tahun ini, seperti yang disampaikan Ibu Neno Warisman, akan ada kreativitas baru yaitu mengangkat tema kemausiaan dengan menghadirkan kaum disabilitas,” tandasnya.
Seperti diketahui, acara reuni akbar 212 akan digelar di Monas pada Ahad (2/12/2018) mendatang. Hingga saat ini sudah banyak dukungan yang diberikan, bahkan umat Islam Indonesia yang tinggal di luar negeri sudah memberikan dukungan melalui video yang beredar.
red: adhila