Parlemen Israel Dibubarkan, Menlu Yair Lapid Jadi Perdana Menteri Sementara
Yerusalem (SI Online) – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dan Menteri Luar Negeri Yair Lapid telah sepakat untuk membubarkan parlemen Israel, Senin (20/6/2022). Langkah ini memicu pemilihan baru. Lapid untuk sementara akan mengambil alih jabatan Perdana Menteri.
Israel akan menuju pemilihan kelima dalam tiga setengah tahun, setelah Bennett dan Lapid menyerah pada upaya mereka untuk menstabilkan koalisi.
Dalam pernyataan bersama, Bennett dan Lapid mengatakan bahwa mereka akan membawa RUU untuk membubarkan Knesset untuk pemungutan suara Senin depan. Artinya, pemilu kemungkinan akan digelar pada 25 Oktober mendatang.
Sumber yang dekat dengan Bennett mengatakan tujuan duo itu adalah untuk memulai pemilihan dengan cara mereka sendiri dan tidak dipaksa oleh pemimpin oposisi Benjamin Netanyahu.
Menurut kesepakatan koalisi, Lapid akan menjadi Perdana Menteri sementara sampai pemilihan dan sampai pemerintahan baru berkuasa. Dia akan menyambut Presiden Amerika Serikat Joe Biden ketika dia datang ke Israel bulan depan.
Pada konferensi pers Knesset, Bennett mengatakan langkahnya untuk memulai pemilihan itu “tidak mudah” tetapi “keputusan yang tepat.” Bennett mengatakan, dia melakukan segala kemungkinan untuk mempertahankan pemerintah lebih lama.
“Percayalah, kami tidak meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat,” katanya, seperti dikutip dari JPost. Dia berharap Lapid baik-baik saja, memanggilnya “mensch” dan bersumpah untuk memastikan transisi kekuasaan yang mulus.
Lapid memuji Bennett, karena “menempatkan negara di atas kepentingan pribadinya” dan mengatakan persahabatan mereka mengatasi rintangan. Dia pun menyebut Bennett “pemimpin penting Israel, inovatif dan berani”.
“Setahun yang lalu kami memulai proses pembangunan kembali, dan sekarang: kami melanjutkannya dan membawanya bersama-sama,” kata Lapid.
“Apa yang perlu kita lakukan hari ini adalah kembali ke konsep persatuan Israel, tidak membiarkan kekuatan gelap memisahkan kita dari dalam. Kita harus mengingatkan diri kita sendiri bahwa kita saling mencintai, mencintai negara kita, dan hanya bersama-sama kita akan menang,” lanjutnya.
red: a.syakira