Partai Ummat Desak Pemerintah Layangkan Protes Diplomatik atas Kebiadaban Israel
Jakarta (SI Online) – Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi mengecam dan mengutuk keras kebiadaban Israel dalam serangan brutal terhadap warga Palestina, khususnya yang terjadi di lingkungan Masjidil Aqsa selama bulan Ramadhan ini.
Partai Ummat menyerukan kepada seluruh ummat Islam di dunia, khususnya di Indonesia untuk bersama-sama mendoakan saudara-saudara kita di Palestina atas agresi Israel yang membabi buta bisa segera dihentikan.
“Aksi ini merupakan aksi yang sangat biadab di tengah ummat Islam sedang menjalankan ibadah puasa, dan ibadah-ibadah lain di bulan Ramadham ini,” tegas Ridho dalam keterangan persnya, Kamis (6/4/2023).
Partai Ummat, lanjut Ridho, mendesak pemerintah agar melakukan protes diplomatik kepada negara-negara Islam dan dunia internasional pada umumnya untuk bersama-sama mengecam tindakan brutal Israel kepada warga Palestina itu.
Ia mengingatkan aksi kekerasan yang brutal itu sesungguhnya tidak hanya menodai perjuangan bangsa Palestina tetapi juga menodai kemanusiaan, menghancurkan kemanusiaan.
Perihal kemanusiaan yang beradab sendiri, menurut Ridho, adalah satu spirit utama yang termaktub di dalam Pembukaan UUD 1945, konstitusi Republik Indonesia, yang sangat menjunjung tinggi kemerdekaan bangsa yang terjajah.
“Oleh karena itu, Partai Ummat mendesak pemerintah agar segera menyampaikan nota protes kepada dunia melalui badan-badan dunia seperti PBB atau OKI, karena bagaimanapun Indonesia merupakan negara Islam terbesar di dunia,” ujarnya.
Partai Ummat juga menyerukan kepada seluruh ummat Islam di Indonesia dan seluruh dunia untuk bersama-sama mendoakan agar seluruh aksi keji Israel itu dihentikan dunia.
Terhadap negara-negara yang selalu berlindung di belakang Israel, lanjut Ridho, Partai Ummat menyerukan bersama-sama untuk melakukan aksi kemanusiaan secara universal membantu warga Palestina.
“Partai Ummat meminta kepada seluruh pihak, seluruh bangsa untuk bahu-membahu mendukung dan membantu perjuangan bangsa Palestina,” pungkasnya.
red: adhila