Pelajaran dari Kisah Nabi Zakaria, Penting Bagi yang Ingin Punya Keturunan
Bogor (SI Online) – Ada yang menarik dalam kajian Tadabbur Al-Qur’an yang disampaikan Pengasuh Majelis Keluarga Muslim Ustaz Ali Shodiqin dalam kegiatan i’tikaf di Masjid Ar Rahmah, Kota Bogor, Selasa (2/4/2024).
Tadabbur Al-Qur’an membahas tentang kisah di awal surat Maryam yang memiliki nuansa kasih sayang.
Maryam adalah satu-satunya wanita yang ditulis dalam Al-Qur’an bahkan dijadikan nama surat. Di awal surat Maryam, ada kisah bernuansa kasih sayang bersama pamannya Maryam yaitu Nabi Zakaria.
“Dalam kisah di surat Maryam, Allah memberikan rahmatNya sehingga muncul keajaiban-keajaiban, bahkan lebih menakjubkan dari kisah Ashabul Kahfi,” ujar Ustaz Ali.
Di antara keajaibannya yaitu kisah Nabi Zakaria yang sudah sepuh dan istrinya yang mandul tetapi Allah berikan keturunan, dan Maryam yang memiliki anak tanpa sentuhan dari seorang laki-laki.
“Dalam kondisi yang mustahil tapi dengan rahmat Allah menjadi mungkin, akhirnya Nabi Zakaria diberikan keturunan, bahkan nama anaknya Allah yang berikan langsung yaitu Yahya, yang kelak juga menjadi nabi,” jelas Ustaz Ali.
Karakter Nabi Zakaria adalah seorang yang lembut, berbakti kepada orang tua dan seorang penyayang. “Walaupun awalnya belum punya anak, tapi Nabi Zakaria memiliki sifat kasih sayang yang luar biasa, ia menjadi pengasuh keponakannya Maryam,” ungkap Ustaz Ali.
Selain Nabi Zakaria, ayah Maryam yaitu Imran juga seseorang yang memiliki karakter penyayang. Ia menyayangi dan mendidik kaumnya di Baitul Maqdis, Palestina dan di kemudian hari murid-muridnya Imran ingin mengabdi kepada gurunya dengan ingin menjadi pengasuh Maryam. Akan tetapi, yang menjadi pengasuh Maryam adalah pamannya Nabi Zakaria.
“Kenapa Allah merahmati Nabi Zakaria dengan memberikan keturunan? karena selain terus berdoa, ia juga memberikan kasih sayang kepada Maryam dan keluarga Imran, itulah penyebab Nabi Zakaria diberikan keturunan di kemudian hari,” jelas Ustaz Ali.
Menurutnya, jika ingin mendapat rahmat dari Allah maka kita harus memiliki rasa kasih sayang terhadap makhlukNya.
“Jadi hikmahnya, jika ingin diberikan keturunan maka salah satu upayanya harus sayang kepada anak orang lain, mengajarkan anak orang lain, yang harapannya Allah berikan kesempatan bisa menyayangi dan mengajari anak sendiri,” pesan Ustaz Ali.
red: adhila