Pelaku UMKM, Ini Tiga Rahasia Sukses Bertahan di Masa Pandemi
Jakarta (SI Online) – Pengusaha muda, Ari Wibowo (33), membagikan tiga tips bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk dapat bertahan dan sukses menjalankan usaha di masa pandemi Covid-19.
Pertama, kata Ari Wibowo, di masa pandemi ini para pelaku UMKM harus memperbaiki mental alias mindset diri. Pelaku UMKM harus fokus pada kelebihan, bukan pada kekurangan. Dengan demikian akan menghasilkan solusi-solusi baru.
“Pandemi ini mau dijadikan masalah atau peluang? Mari kita ubah mindset pandemi ini jadi peluang sehingga muncul solusi,” kata CEO Brilliant Coach Indonesia itu dalam Webinar tentang UMKM yang digelar Vidia Sinergy bekerja sama dengan Pegadaian Syariah dan Kemenkop dan UKM, Rabu, 24 Maret 2021.
Tips kedua, kata Ari, pelaku UMKM harus dapat menemukan masalah yang dihadapi orang saat ini apa. Dengan memahami masalah orang lain, seorang pengusaha akan dapat menemukan solusi dan menjadikan sebagai peluang usaha.
Ia mencontohkan, saat masyarakat menjalani pembatasan dan lingkungan sebagian diportal, hal itu justru membuka peluang usaha-usaha seperti jualan sayur-sayuran, makanan frozen, dan sejenisnya secara online.
Tips ketiga, mau tidak mau pelaku UMKM di era saat ini harus “go digital”. Berpindah pemasaran dari offline menjadi online.
“Kita harus belajar digital marketing, belajar bagaimana cara memasarkan secara digital,” kata Ari.
Arie mengingatkan, di era digital ini tidak ada yang namanya perusahaan raksasa atau besar. Sebab, saat ini televisi saja bisa kalah dengan chanel YouTube yang dimiliki perseorangan.
“Kita eranya digital kreatif, siapa yang kreatif maka dia yang akan menguasai,” kata Ari.
Dukungan Pemerintah
Dalam kesempatan yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Rantai Pasok Usaha Mikro-Kemenkop dan UKM, Sutarmo, mengatakan bahwa pemerintah terus mendukung UMKM untuk dapat bertahan di era pandemi.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah bagi kalangan UMKM itu adalah dengan memberikan Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM).
Pada 2021 ini, kata Sutarmo, pemerintah menargetkan 12,8 juta usaha mikro akan menerima BPUM. Nilai bantuannya Rp1,2 juta per usaha mikro.
“Anggaran tersedia Rp11,76 Triliun pada DIPA yang terbit 10 Maret 2021 untuk 9,8 juta penerima,” ungkap Sutarmo.
Pegadaian Syariah Dukung UMKM
Lalu, bagaimana peran Pegadaian Syariah dalam mendukung pelaku UMKM di masa pandemi?
Senior Vice President Unit Usaha Syariah (UUS) PT Pegadaian (Persero), Beni Martina Maulan, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan sejumlah program untuk mendukung pelaku usaha mikro di masa pandemi ini.
Pertama, kata Beni, untuk dukungan literasi, Pegadaian Syariah bekerjasama dengan Yuk Bisnis melakukan mentoring rebanding selama dua bulan. Program ini telah terlaksana dua batch. Kemudian, kerjasama dengan Kemenpora melakukan kuliah umum kewirausahaan bagi para mahasiswa di 35 lokasi.
Kedua, pendampingan nasabah Ultra Mikro (UMi) dengan menyalurkan produk sektor UMi sejak 2017 dan saat ini memiliki dua lini bisnis yakni Gadai UMi dan dan Non Gadai UMi.
Ketiga, dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional, Pegadaian Syariah meluncurkan Program Internal berupa Relaksasi dan Restrukturisasi.
Program Relaksasi, berupa penambahan masa tenggang sampai dengan 30 hari, menyasar 202 ribu rekening dengan uang pinjaman senilai Rp696 Miliar. Sedangkan Restrukturisasi menyasar 34 ribu nasabah, dengan uang pinjaman Rp1,18 Triliun.
Sementara untuk Program Eksternal, Pegadaian Syariah menyalurkan Subsidi Sewa Modal, dengan subsidi kredit UMKM dengan pencairan mencapai 370 ribu rekening dan nilai subsidi Rp108,6 Miliar.
Pegadaian Syariah juga menyalurkan Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) dengan pencairan per 31 Desember 2020 mencapai 560 ribu nasabah dengan nilai bantuan Rp1,34 triliun.
red: shodiq ramadhan