Pelaparan Sistemik, Genosida Gaya Baru di Gaza

Kondisi umat Islam saat ini sungguh bagaikan anak ayam kehilangan induknya. Tak berdaya dan lemah tanpa pelindung. Padahal sejarah telah membuktikan bahwa umat Islam pernah memiliki kekuatan besar yang tegak dari fondasi akidah yang kokoh dan persatuan yang utuh. Ketika umat Islam berada dalam naungan satu kepemimpinan, yakni Khilafah, dunia menyaksikan keadilan, kemuliaan, dan perlindungan terhadap kaum Musimin di seluruh penjuru dunia.

Tragedi kelaparan di Gaza seharusnya menjadi momentum untuk membangkitkan kesadaran umat bahwa kaum Muslim di Gaza membutuhkan solusi hakiki. Bukan sekadar mengandalkan bantuan kemanusiaan atau diplomasi yang berujung di meja veto, melainkan solusi solutif yang lahir dari Islam, yakni jihad fisabilillah yang berada dalam satu komando kepemimpinan seorang Khalifah.

Dalam membangkitkan kesadaran umat terhadap pentingnya solusi hakiki ini jelas membutuhkan peran para pengemban dakwah ideologis. Merekalah yang berada di garda terdepan dalam menyuarakan dan menggugah kesadaran umat. Menjelaskan dengan jernih dan tegas bahwa kebiadaban dan kekejaman Zionis Yahudi hanya dapat dilawan dengan kekuatan politik dan militer yang berlandaskan akidah Islam.

Membangkitkan kesadaran dan pemikiran umat menuntut para pengemban dakwah untuk senantiasa melatih kemampuannya untuk berinteraksi dengan umat. Mereka harus memperkuat komunikasi yang menggugah perasaan sekaligus menumbuhkan kesadaran intelektual. Mereka juga harus menjadi teladan dalam keyakinan terhadap janji Allah SWT dan Rasul-Nya, serta keistikamahan dan keteguhan mengikuti jalan dakwah Rasulullah Saw.

Perjuangan ini memang bukan sesuatu yang mudah, tetapi niscaya akan berhasil jika disertai dengan keikhlasan dan kedekatan dengan Allah SWT. Maka setiap pengemban dakwah wajib melayakkan dirinya menjadi hamba yang pantas menerima pertolongan Allah SWT. Sehingga pertolongan Allah SWT bagi kemenangan Islam pun akan segera turun di tengah kaum Muslimin.

Kini, saatnya umat Islam bersatu, bergerak, dan kembali pada jalan yang membawa kemuliaan hakiki bagi Islam dan seluruh kaum Muslimin. Wallahu’Alam bissawab.

Jannatu Naflah, Praktisi Pendidikan