Pelukan Ayah Terasa Hingga Dewasa

Kisah Luqman ketika membersamai anak-anaknya, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzaliman yang besar.” (Q.S. Luqman [31]: 13).

Kisah kebersamaan Nabi Zakaria AS dengan anak-anaknya. Allah SWT berfirman, “Adakah kamu hadir ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Q.S. Al-Baqarah [2]: 133).

Nabi Saw di tengah kesibukannya memimpin umat masih menyempatkan diri untuk membersamai anak-anak bermain. Adalah Abu Umair anak dari Ummu Sulaim yang sering diajak bercanda oleh Nabi. Suatu hari terlihat wajah anak tersebut kelihatan murung. Rupanya dia sedang bersedih karena burung pipit peliharaannya mati. Kemudian Rasulullah menghampiri dan mencoba untuk menghiburnya dengan berkata, “Hai Abu Umair, apa yang dilakukan burung pipitmu?” (Muttafaq ‘alaih).

Pada kesempatan lain, Nabi nampak asyik saat bercanda dengan cucunya, seringkali Nabi digelantungi cucunya. Al-Barra berkata: “Aku melihat Rasulullah Saw digelantungi Hasan, dan beliau berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mencintainya, maka cintailah dia.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi).

Al-Barra juga mengatakan: “Rasulullah Saw memperhatikan Hasan dan Husain, lalu berkata, “Ya Allah, sesungguhnya aku mencintai keduanya, maka cintailah keduanya.” (H.R. Tirmidzi).

Semoga Allah membimbing kita sebagai orang tua, terutama ayah agar dapat membersamai anak terutama dalam momen tertentu sehingga anak tumbuh dan berkembang menjadi insan yang saleh. Dan, menjadi anak yang dapat berbirrul walidain. Amin.[]

Imam Nur Suharno, Pembina Korps Mubaligh Husnul Khotimah Kuningan, Jawa Barat.