Pembebasan Baasyir Dibatalkan, Yusril Terbuang Buruk
Salah satu dampak negatif bila pembebasan Ustad Abu Bakar Baasyir (ABB) dibatalkan akan dirasakan oleh Yusril Ihza Mahendra (YIM). Dia saat ini berposisi sebagai pengacara paslonpres 01 Jokowi-Ma’ruf (Ko-Ruf). Pembatalan merupakan tamparan keras kepada Yusril. Sebab, dialah yang mengusulkan dan dia pula yang menjelaskan landasan hukumnya sehingga Presiden Jokowi menjadi yakin dan setuju pembebasan tanpa syarat.
Nah, apa yang akan terjadi terhadap YIM? Sebagai pengacara, Yusril tidak pernah kalah di pengadilan. Begitu kata orang. Ada yang bilang, kalah itu pantang bagi Yusril. Banyak yang berkata, Yusril tidak akan maju kalau tidak menang.
Begitu juga, YIM tidak akan mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar membebaskan Ustad Baasyir tanpa syarat kalau dia tidak berhasil. Artinya, kalau usulan dia tak diikuti, dia tak akan mengajukannya kepada Jokowi.
Tapi, mungkinkah Yusril menang dalam soal pembebasan Ustad Baasyir setelah muncul keberatan dari berbagai pihak di dalam dan luar negeri?
Tentu saja berat. Jokowi akan mengutamakan ‘kekompakan’ kabinetnya. Karena itu, pertarungan akan menjadi sengit antara Yusril sebagai kuasa hukum paslon 01 Jokowi-Ma’ruf (Ko-Ruf) dan para senior yang ada di sekeliling Jokowi.
Tetapi, Yusril pasti akan berusaha meyakinkan Jokowi bahwa dampak positif pembebasan Baasyir jauh lebih besar dari sisi negatifnya. Yusril bisa dengan mudah mengatakan bahwa keberatan Australia, dan juga keberatan pendukung Jokowi, tidak penting sama sekali dibandingkan elektabilitas Jokowi yang harus diselamatkan. Pembebasan Ustad ABB adalah salah satu langkah penyelamatan itu.
Hanya saja, elektabilitas “yang misterius” itu pun mungkin sudah tak tertolong lagi. Dan diperkirakan, pembebasan Baasyir tidak berdampak apa-apa. Banyak orang yang percaya terori ini.