INTERNASIONAL

Pemerintah AS Tidak Ingin Ada Orang Palestina yang Bicara

Penolakan visa oleh AS terhadap pejabat Palestina yang hendak menghadiri Sidang Umum PBB merupakan langkah lain untuk membungkam rakyat Palestina.

Ini menambah deretan kelalaian pemerintah AS atas pembunuhan jurnalis lain yang ditargetkan Israel, termasuk jurnalis senior Amerika-Palestina Shireen Abu Aqleh pada Mei 2022 dan sahabat sekaligus kolega saya, Nazeh Darwazeh, yang dibunuh pada 2003 saat bekerja untuk Associated Press.

Jelas, AS berkomitmen membantu Israel menolak Palestina dari panggung dunia dan suara untuk menyuarakan hak kenegaraan mereka.

Seperti yang ditulis Matt Duss, Wakil Presiden Eksekutif Center for International Policy di Washington DC, dalam sebuah cuitan: penolakan visa ini adalah “ekspresi sempurna dari puluhan tahun kebijakan AS terhadap Palestina: kami akan menghukummu karena kekerasan, tapi kami juga akan menghukummu karena tanpa kekerasan.”

Jika bahkan sebuah lembaga Palestina yang patuh dan telah meninggalkan perjuangan bersenjata pun tidak diizinkan bicara, lalu siapa yang boleh? Siapa yang bisa berbicara untuk rakyat Palestina?

Sikap AS saat ini tampak mendukung upaya pendudukan Israel untuk menyingkirkan rakyat Palestina dari tanah air mereka dan menghapuskan penentuan nasib sendiri Palestina. Namun, tidak mungkin menghapus seluruh bangsa dari muka bumi, meskipun Anda adalah satu-satunya negara adidaya di dunia. []

Sumber: AL JAZEERA

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button