Pemerintah Ngawur, Alat Tes Corona Tak Punya Malah Mau Bayar Influencer Rp72 Milyar
Jakarta (SI Online) – Ekonom senior sekaligus mantan Menteri Koordinator Perekonomian di era Gus Dur, Rizal Ramli, hadir dalam diskusi Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa malam 17 Maret 2020. Diskusi yang untuk pertama kalinya tanpa penonton itu membahas tentang Pro Kontra Lockdown dalam menangani virus Corona.
Tanpa tedeng aling-aling, Rizal mengkritik keras respons pemerintah dalam menanggulangi penyebaran virus corona (COVID-19). Menurut Rizal, respons pemerintah sangat terlambat menghadapi wabah ini.
“Saya mohon maaf, awal-awalnya respons pemerintah itu relatif lambat dan terlambat. Mungkin karena sungkan dengan Tiongkok. Karena kejadiannya di Wuhan, Tiongkok, pejabat sungkan bicara soal Tiongkok,” kata Rizal seperti dilansir vivanews.com.
Rizal Ramli juga mencibir reaksi kebijakan pemerintah yang dianggapnya ngawur. Rizal tidak habis pikir dengan pemerintah yang ingin membayar influencer Rp72 miliar.
“Reaksi kebijakan yang pertama juga super ngawur. Rapat kabinet kapan itu, memutuskan membayar influencer. Padahal kita alat testing (Covid-19) saja enggak punya, kurang,” ucap Rizal.
Kemudian, kebijakan yang dianggap ngawur lagi yaitu pemerintah ingin meningkatkan pariwisata dari negara lain. Sementara negara-negara lain justru menutup penerbangan dari negara terkena epidemi Covid-19.
“Padahal negara-negara lain menutup turis internasional, terutama dari negara-negara yang terkena kasus. Tetapi kita malah mau meningkatkan,” ucapnya.
Rizal juga mengkritisi masih adanya penggunaan tenaga kerja dari Tiongkok di Indonesia. Menurut dia itu lebih karena adanya kepentingan pejabat yang merangkap sebagai pengusaha.
“Saya rasa dia harus diingatkan. Sudah kaya lah, berhenti sebentar kek buat kepentingan nasional,” kata Rizal.
red: asyakira