#Perang Iran-Israel 2025INTERNASIONAL

Pemerintahnya Terima Warga Israel yang Kabur, Warga Mesir Marah

“Dan pada tahun 2008, Avi Dichter mengatakan penarikan Israel bersyarat pada jaminan Amerika Serikat yang mengizinkan pengembalian jika rezim Mesir tidak lagi melayani kepentingan Israel,” imbuh dia.

Seif Al-Dawla memperingatkan tentang risiko keamanan yang ditimbulkan oleh masuknya para warga Israel ke Mesir. “Bahaya sebenarnya bukan hanya hak istimewa hukum, tetapi pelanggaran keamanan, spionase, dan perekrutan lunak yang terjadi di tanah kami,” ujarnya.

Seorang pejabat pariwisata mengatakan lonjakan hunian hotel tidak membawa banyak manfaat ekonomi bagi Mesir.

“Ini pada dasarnya adalah pemesanan palsu. Warga Israel hanya menginap satu atau dua malam sebelum terbang ke tempat lain. Taba dan Sharm hanyalah titik transit,” katanya.

Di media sosial, warga Israel menyatakan kepuasan mereka terhadap situasi tersebut. “Kami merasa sangat aman di Sinai. Ini adalah pilihan perjalanan yang sangat baik. Kembalilah—hidup terus berjalan, bahkan selama perang,” tulis pemukim Zionis, Guy Shilo, dalam sebuah posting di grup “Lovers of Sinai”.

Namun bagi warga Mesir yang tinggal secara legal di Israel, ceritanya berbeda. Asosiasi Warga Mesir di Israel memposting: “Kebebasan bergerak adalah hak sederhana yang diberikan kepada warga Israel tetapi ditolak bagi warga negara Mesir.”

Kelompok tersebut menggambarkan prosedur keamanan yang panjang dan tidak pasti bagi warga Mesir yang mencoba untuk kembali ke rumah-bahkan untuk sementara-melalui perbatasan yang sama yang dilintasi oleh rekan-rekan mereka di Israel dengan mudah.[]

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button