Pemimpin Terhebat di Dunia

Mereka mengejar ke berbagai arah sana
Nabi bersempunyi di Gua Tsur yang melegenda
Bersama Abu Bakar terus berdoa agar Allah menyelamatkannya
Laba-laba membuat jaring di pintu gua, hingga membuat pasukan pembunuh ragu Nabi memasukinya
Nabi dan Abu Bakar terus melanjutkan perjalanannya
Hingga sampai ke Madinah yang mulia
Di sana disambut meriah dengan nasyid Thalaal Badru Alaina
Mereka gembira pemimpin yang dinanti-nantikan telah tiba
Sesampai disana Nabi tidak membangun istana seperti ulah para raja
Nabi membangun masjid bersama-sama
Masjid tempat shalat dan bermusyawarah bersama
Masjid tempat mulia pertama yang dibangunnya
Para sahabat berbondong-bondong hijrah ke Madinah mulia
Agar terjadi perdamaian bersama
Nabi mempersaudarakan para pendatang dan kaum pribumi di sana
Kaum Muhajirin dan Anshar dipersaudarakan dengan gembira
Perjanjian tertulis pun dibuat untuk warga sekitarnya
Terutama untuk orang-orang yang non Muslim agamanya
Nabi berlaku adil untuk semua
Perjanjian pertama tertulis dalam sejarah dunia
Kaum kafir Makkah rupanya tidak terima Nabi hidup damai di sana
Mereka bersekutu dengan kaum kafir Madinah menyerang Nabi di sana
Nabi mempertahankan dengan sekuat tenaga
Perang besar pertama Badar dimenangkan Nabi tercinta
Jumlah kaum Muslimin saat hanya sekitar 313 saja
Kaum kafir berjumlah lebih dari 1000 tentara
Nabi berdoa kepada Allah agar dimenangkan dalam peperangan yang tidak seimbang di sana
Allah mengirimkan para malaikat hingga Nabi memenangkan perang dengan para durjana
Di Madinah wahyu terus turun di sana
Peperangan dengan kaum kafir pun terus berlangsung di sana
Kaum Muslim tidak pernah menyerah bahkan kemenangan terus diraihnya
Nabi memimpin perang 27 kali tanpa kenal lelahnya
Makkah pun akhirnya ditaklukkan Nabi tercinta
Pada 8 hijriyah kalender Islam mulia
Berbondong bondong masyarakat Makkah memeluk Islam tercinta
Nabi menitikkan air mata karena tanah airnya kini disirami ajaran Islam yang mulia
Sepuluh tahun Nabi hidup berjuang bersama para sahabat di Madinah kota cahaya
Tiga belas tahun sebelumnya bersama berjihad di Makkah mulia
Kini waktunya perpisahan itu datang di dunia
Dalam pangkuan Aisyah, Rasulullah kembali menghadap Rabbnya
Pemimpin dunia yang meninggalkan warisan terhebat di dunia
Al-Qur’an yang mutiara-mutiaranya kita nikmati bersama
Mukjizatnya menyentuh relung hati manusia bila mau menyapanya
Kita berdoa bersama-sama Rasulullah di al Jannah nanti setelah kehidupan dunia
Nuim Hidayat Dachli, Direktur Forum Studi Sosial Politik