SUARA PEMBACA

Pendidikan: Tanggung Jawab Syar’i Negara terhadap Generasi

Dalam sistem Islam, negara memiliki tanggung jawab penuh dan langsung untuk memenuhi kebutuhan dasar ini, bukan menyerahkannya kepada mekanisme pasar atau kemampuan individu. Seluruh pembiayaan pendidikan ditanggung dari Baitul Maal, bukan dibebankan kepada rakyat. Dengan prinsip ini, tidak ada dikotomi antara pendidikan untuk si kaya dan si miskin, antara anak kota dan anak desa. Akses, kualitas, dan tujuan pendidikan mendapatkan jaminan merata, karena negara bertindak sebagai penyelenggara sekaligus penanggung jawab utama.

Berbeda dengan pendekatan kapitalistik yang menjadikan pendidikan sebagai instrumen pembangunan ekonomi, Islam menempatkan pendidikan sebagai pondasi pembentukan manusia dan penjaga peradaban. Sistem ekonomi Islam bukan menjadi beban atau alasan pembatasan akses, melainkan sokoguru yang menopang jalannya sistem pendidikan yang adil, terarah, dan ideologis.

Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk generasi yang berkepribadian Islam (syakhshiyah Islamiyah), menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memiliki kesiapan untuk mengemban risalah dakwah dan jihad ke seluruh penjuru dunia.

Pendidikan seperti ini tidak hanya melahirkan manusia terdidik, tetapi juga pelopor peradaban. Dalam visi Islam, pendidikan bukan sekadar membentuk pekerja, tetapi membangun pemimpin umat yang kelak akan menjadikan peradaban Islam sebagai mercusuar dunia dan rujukan bagi kemanusiaan global.[]

Ummu Ara, Pegiat Literasi.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button