Pengamat: Kemal Attaturk Simbol Sekulerisasi dan Agen Kolonial
Jakarta (SI Online) – Rencana pemberian nama jalan di Menteng, Jakarta, menggunakan nama tokoh pendiri Turki sekuler, Musthafa Kemal Ataturk dianggap sebagai upaya adu domba masyarakat.
Direktur Gerakan Perubahan Muslim Arbi mengatakan, usulan penamaan jalan tersebut diharapkan untuk tidak perlu ditanggapi.
Menurut Muslim Arbi, sosok Mustafa Attaturk adalah tokoh yang dipuja-puja oleh kalangan sekuler dan agen kolonial.
Baca juga: Nama Jalan Kemal Ataturk di Menteng Bakal Diprotes
Alasan mengapau dipuja, karena Mustafa Attaturk dinilai berhasil menghancurkan Khilafah Turki Utsmani.
Di sisi lain, kelompok Islam sangat membenci sosok Mustafa keran dianggap sebagai perusak Islam.
Muslim melihat upaya penamaan jalan Mustafa lebih sebagai bentuk adu domba masyarakat Indonesia.
“Sebaliknya dunia Islam, membenci Attaturk sebagai perusak Islam, dan kaum Muslimin. Penamaan nama jalan di Jakarta, hanyalah upaya adu domba saja,” ujar Muslim, Ahad (17/10), seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Baca juga: Musthafa Kemal Pasha: Sejarah Hidup dan Karyanya
Karena kata Muslim, penamaan jalan dengan nama Mustafa Kemal Attaturk hanyalah menonjolkan tokoh sekuler sekaligus agen kolonialis Inggris dan perusak Islam.
“Jika Kemal Attaturk dipaksakan sebagai nama jalan di Jakarta, dapat dikatakan, ini sebagai simbol sekularisasi negeri ini. Apakah itu yang dikehendaki rezim ini?” pungkas Muslim.
sumber: rmol.id