Pengamat LIPI: PBB Harus Sejalan dengan Perjuangan Umat
Jakarta (SI Online) – Peneliti senior Pusat Penelitian Politik LIPI Prof Siti Zuhro memberikan penilaian terhadap sepak terjang Partai Bulan Bintang (PBB). Menurutnya, perlu dilakukan evaluasi dan pembenahan di tubuh partai berlambang bintang dan bulan sabit itu.
“PBB perlu melakukan evaluasi kritis terhadap perjalanannya selama ini, sudah berapa lama ikut pemilu tidak pernah masuk DPR itu ada apa? kemudian berangkat dari evaluasi itu perlu ada pembenahan-pembenahan, apakah PBB perlu memperluas cakupan dengan bersinergi dengan ormas-ormas atau tokoh-tokoh. Hal itu agar ke depan PBB lebih cair, lebih cool, itu penting karena kita hidup di negara archipelago. Selain itu PBB juga harus memperaktekan akidah di tataran yang realistis,” ujar Siti Zuhro usai menghadiri musyawarah Wali Amanah PBB di Gedung Menara Dakwah Jl Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Sabtu lalu (27/7/2019).
Selain itu, lanjut Siti Zuhro, internal PBB sendiri harus kompak bahu membahu membangun soliditas. “Itu yang terefleksikan keluar sehingga publik bisa menilai, tentu dengan mengedepankan orang-orang pionir yang mumpuni, kredibel, tidak punya masa lalu yang kontradiksi karena itu yang disenangi dan diharapkan masyarakat. Apa artinya orang hebat tapi integritasnya jelek, itu tidak akan diakui. Integritas, kompetensi, kapasitas dan profesionalitas itu harus nyambung,” jelasnya.
“Lalu apakah nama PBB perlu dilanjutkan, atau perlu diganti nama dengan profil yang baru, dengan menghadirkan sesuatu yang baru yang lebih kreatif dan inovatif dan bisa membangun apa yang diharapkan,” tambah Siti Zuhro.
Menurutnya, partai itu seperti orang dagang, kemasannya harus diperbarahui agar lebih menarik dan bisa dipilih konstituen. “Isinya tetap esensi tapi kemasan itu harus menarik karena untuk ‘jualan’, jadi perlu dikombinasikan,” cetusnya.
Yang penting juga, kata dia, agar tidak keluar rel, nasihat ulama harus didengar sehingga tidak menghalalkan segala cara. Ulama harus diposisikan sebagai pengarah. “Sementara yang bekerja keras itu orang-orang muda yang lebih mudah bergerak dan bersinergi,” tutur Siti Zuhro.
Dan yang utama PBB harus sejalan dengan perjuangan umat Islam. “Tentu karena apa yang diharapkan umat itu nomor satu. Masyarakat sedang mendambakan partai yang bernafaskan Islam, dan juga yang archipelago,” tandasnya.
red: adhila