OASE

Pentingnya Memahami Adab Sebelum Ilmu

Syaikh Muhammad Al Ghazali mengungkapkan, “Kita zalim dua kali pada Islam; pertama, zalim dalam memahaminya, dan kedua, karena zalim memahaminya, maka kita akan zalim pula dalam mengamalkannya.”

Ungkapan ini menjadi pengingat, pemahaman yang keliru terhadap agama akan menghasilkan amal perbuatan yang salah. Ketika kita salah dalam memahami Islam, maka kita tidak hanya menyimpang dari ajaran yang benar, tetapi juga akan menjalankan praktik yang bertentangan dengan nilai-nilai agama itu sendiri.

Oleh karena itu, pemahaman yang benar adalah kunci utama agar setiap amal senantiasa berada pada jalan yang benar dan sesuai dengan tujuan Islam yang sesungguhnya.

Hal ini juga terkait erat dengan impian kita untuk pembebasan Al-Aqsha. Kita tidak bisa berharap pembebasan tersebut akan tercapai oleh umat yang zalim terhadap agamanya, yang tidak beradab kepada Rabb-Nya, Nabi-Nya, dan sesama manusia.

Al-Aqsha akan dibebaskan oleh generasi yang memiliki pemahaman yang benar tentang Islam, yang diiringi dengan akhlak mulia dan ketakwaan yang tinggi.

Oleh karena itu, memperbaiki akhlak bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga sebagai langkah mempersiapkan generasi baru yang kelak akan memperjuangkan Al-Aqsha dan masa depan.

Dengan memperbaiki akhlak dan adab, kita sedang menyiapkan umat yang tangguh, berkepribadian luhur, dan siap menjalankan amanah besar untuk agama dan tanah suci. Sebagaimana kita memperbaiki diri, kita juga sedang mempersiapkan umat yang akan membawa perubahan nyata yang dapat mewujudkan harapan besar penegakkan kemuliaan Islam.[]

Najwa Nazahah, Anggota Komunitas Muslimah Menulis (KMM) Depok

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button