KHOTBAH

Pentingnya Politik bagi Umat Islam

Oleh: Muhammad Abbas Aula

الحمد لله نحمده تبارك و تعالى على ألائه، و نشكره عز و جل على نعمائه، و نشهد ان لا إله الله وحده لا شريك له، له الحكم فى أرضه و سمائه، و نشهد ان محمدا عبده و رسوله خاتم انبيائه ، اللهم فصل و سلم و بارك على سيدنا محمد و آله و اصاحابه ، و التابعين لهم بإحسان الي يوم لقاء ربه و جزائه. . …عباد الله،
أوصيكم و اياي بتقو الله و طاعته ، فقد قال في كتابه العزيز :
يأيها الذين آمنوا اتقوا الله حق تقاته و لا تموتن الا و انتم مسلمون .

Pertama: Para pegiat politik pasti tahu, bahwa politik adalah arena berebut kekuasaan.

Menurut seorang Guru Besar dari UI dalan bukunya “Dasar-Dasar Ilmu Politik”, bahwa politik adalah sebuah kegiatan menyangkut perebutan kekuasaan dan bagaimana mempertahankannya. Dan partai politik adalah wadah perjuangan kekuasaan (power struggle) untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik…

Jamaah Jumat rahimakumullah…..

Memang kekuasaan politik itu penting, bahkan menjadi salah satu faktor terpenting yang membuat umat ini mulia, umat terbaik yg mendapat predikat khaira ummah, umat yang dimuliakan oleh Allah, karena mengemban misi yang mulia, sebagai penegak amar ma’ruf dan nahi munkar.

كنتم خير أمة أخرجت للناس تامرون بالمعروف و تنهون عن المنكر و تؤمنون بالله.
(QS. 3 : 110).

Amar artinya perintah, instruksi, dan tidak mungkin instruksi itu datang dari bawah, mesti datang dari atas ke bawah, dari atasan kepada bawahan, dari komandan kepada prajurit. Jikalau tidak, maka amar ma’ruf dan nahi munkar hanyalah imbauan dan permohonan yang disuarakan oleh orang-orang lemah tak berdaya.

Boleh jadi suara nyaring itu dianggap hanya angin lalu, atau seperti kata pepatah, anjing menggonggong kafilah terus berlalu.

Namun demikian, jangan kita terobsesi dan larut dalam narasi akademik ilmiah, bahwa politik adalah ajang perebuitan kekuasaan.

Pola berpikir seperti itu bisa melahirkan sikap dan tindakan bahwa semuanya bisa diatur. Apalagi rakyat kecil sebagai mayoritas penduduk negri ini, hidup dalam keterpegantungan, akibat miskin ilmu, miskin akidah, miskin rohani dan jasmani, miskin spiritual dan material serta buta politik. Maka cukup dengan beberapa lembar recehan disertai janji-janji manis penuh retorika, mereka dengan mudah terkesima.

Dan itu semua adalah politik kotor, politik yang tidak mengenal nilai-nilai moralitas, dan politik yang bertentangan dengan syariat agama Allah, Dinul Islam.

Maka politik Islam, bukan untuk memperebutkan kekuasaan, dan bukan untuk mencari kedudukan, karena dua alasan mendasar.:

Yang pertama, karena bertentangan dengan akidah setiap muslim yang meyakini bahwa kekuasaan adalah milik mutlak Allah SWT, dan manusia tidak akan mampu merebut kekuasaan itu dari genggaman-Nya. Dia beri kekuasaan itu kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia cabut kekuasaan itu dari tangan siapa saja yang Dia kehendaki. (QS. 3: 26).

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button