MUDA

Peran Gen-Z dalam Gelombang Perlawanan Baru

Setelah berhasil menekan otoritas dan memakzulkan PM serta Presiden–alih-alih bersikap apatis dan makar–para aktivis Gen-Z lekas menentukan pengganti mereka. Mereka memilih Sushila Karki (73) sebagai calon PM baru Nepal. Namun, ada yang unik dari proses pemilihan ini. Menurut laporan dari CNN Indonesia, pemilihan ini dilakukan melalui diskusi daring via aplikasi discord, di mana ribuan aktivis berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.

Setelah negosiasi yang alot dengan pihak berwenang, Sushila Karki akhirnya secara sah dilantik sebagai PM baru Nepal. Pengangkatan ini menjadi catatan sejarah baru: Gen-Z, yang sering dituduh sebagai generasi yang hanya bisa rebahan dan bermain media sosial, kini memimpin sebuah revolusi.

Keberhasilan Nepal ini juga menjadi inspirasi bagi gerakan serupa di negara lain, termasuk Indonesia. Meskipun kondisi politik dan sosial berbeda, gelombang protes di Indonesia yang dipimpin Gen-Z pada Agustus lalu telah menjadi awal perjuangan untuk perubahan yang lebih baik.

Dengan demikian, peran Gen-Z dalam lanskap politik global tidak bisa lagi diremehkan. Mereka telah membuktikan bahwa kekuatan digital yang terorganisasi dapat menjadi kekuatan politik yang riil, mengubah narasi, dan memimpin perubahan.

Pada akhirnya: Mereka tidak sekadar beradaptasi dengan dunia digital, melainkan juga mendefinisikan ulang makna aktivisme dan perlawanan di era modern.[]

Adzin Aris Aniq Adani, Mahasiswa UIN Raden Mas Said, Surakarta.
M. Mutamakkin Al-Jailani, Mahasiswa UNESA.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button