Peran Perbankan Islam bagi Pembangunan Masyarakat
Sementara itu, pembicara kedua Dr. Ken Sudarti M.Si dari Universitas Islam Sultan Agung menyampaikan tema “Strategi Pembangunan Manusia dalam Emerging Economies Islamic Vanguard Spirit (IVS)”.
Pembicara kedua adalah Dr. Ken Sudarti M.Si, dari Universitas Islam Sultan Agung. Pada sesi ini, ia menyampaikan terkait bidang yang sedang ia teliti dan tekuni yakni Islamic Vaniguard Spirit.
Menurutnya, Islamic Vanguard Spirit (IVS) adalah semangat individu untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik, memperbaiki diri terus menerus, juga meminta dan membantu yang lain bersedia dan melakukan aktivitas kerja terbaik. Ada tiga macam keunikan dari kebaruan ini: 1. hubungan ganda (Habluminallah dan Habluminannas), 2. dimensi ganda tepat waktu (di dunia dan akhirat), dan 3. Pemberdayaan ganda (self-empowering dan empowering others).
Terdapat empat dimensi IVS; Excellence Achievement Spirit (EAS), Long-Life Learning Spirit (3LS), Voluntary Asking Spirit (VAS), dan Voluntary Helping Spirit (VHS). Setiap dimensi memiliki beberapa indikator. Pertama, indikator EAS yaitu: melakukan yang terbaik berdasarkan ibadah, optimalisasi sumber daya, kemitraan yang adil, dan profesionalisme. Kedua, indikator 3LS, yaitu: perbaikan berkelanjutan, pembelajaran dari pengalaman masa lalu, pembelajaran observasional, dan lebih baik tanpa menghilangkan orang lain.
Ketiga, indikator VAS yaitu: intensitas dakwah, komunikasi dakwah, kepribadian dakwah. Keempat, indikator VHS yaitu: semangat membantu sesama, inisiatif membantu secara spontan, inisiatif membantu tanpa mengharapkan balasan dan inisiatif membantu peran ekstra. Ini adalah strategi pembangunan manusia yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai kemanusiaan lembaga keuangan Islam.
Pihaknya menyimpulkan beberapa poin. Pertumbuhan lembaga keuangan Islam bergantung pada manusia, oleh karena itu manusia harus memiliki jiwa khalifah (penerus) yang baik. Selain itu, melalui pemberdayaan ganda (self-empowering and empowering others), setiap individu mampu memotivasi dirinya sendiri untuk mencapai hasil terbaik, sekaligus memberdayakan rekan kerja.
Ia juga mengemukakan bahwa untuk mewujudkan IVS, pelatihan dan pendampingan yang meliputi pemahaman nilai dan konsep dasar ekonomi Islam perlu terus dilakukan peningkatan kapasitas dan kualitas hasil.
red: adhila