Peringatan bagi yang Berbadan Gemuk, Perhatikan Jangan Sampai Jadi Golongan yang Tidak Disukai Rasulullah
Mengalami kegemukan atau atau memiliki berat badan melebihi yang seharusnya, tentu yang terpikir oleh kebanyakan orang selama ini hanyalah akibat terkait kondisi fisik saja.
Tentang badan yang mudah lelah, gerak yang tak lagi lincah, juga pakaian yang tanpa disadari lambat laun mulai sesak dan tidak nyaman dipakai.
Padahal, ada hal lain yang lebih layak ditakutkan dari kegendutan, selain hal-hal tersebut.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wasallam tidak menyukai orang gemuk. Dari Imran bin Husain ra, Rasulullah Saw bersabda, “… Sesungguhnya pada masa yang akan datang ada kaum yang suka berkhianat dan tidak bisa dipercaya. Mereka bersaksi sebelum diminta kesaksiannya, bernazar tapi tidak melaksanakannya, dan nampak pada mereka kegemukan.” (HR. Bukhari 2651 dan Muslim 6638).
Dalam riwayat lain, dari Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw bersabda, “Sebaik-baik umatku adalah masyarakat yang aku diutus di tengah mereka (para sahabat), kemudian generasi setelahnya. Kemudian datang kaum yang suka menggemukkan badan. Mereka bersaksi sebelum diminta bersaksi.” ( HR. Muslim dan Ahmad 7322 ).
Keterangan Al Qurthubi, ketika menyebutkan hadits di atas beliau berkata, “Hadits ini adalah celaan bagi orang gemuk. Karena gemuk yang bukan bawaan, penyebabnya adalah banyak makan, minum, santai, foya-foya, selalu tenang, dan terlalu mengikuti hawa nafsu. Ia adalah hamba bagi dirinya sendiri, dan bukan hamba bagi Tuhannya. Orang yang hidupnya seperti ini, pasti akan terjerumus kepada yang haram.”
Celaan Imam Syafi’i Pada Orang Gemuk
Dari Hasan bin Idris Al Halwani, bahwa beliau mendengar komentar Imam As Syafii tentang orang gemuk, “Sama sekali tidak akan beruntung orang yang gemuk, kecuali Muhammad bin Hasan As-Syaibany.”
Beliau ditanya, “Mengapa demikian?”
Beliau menjawab, “Karena seorang yang berakal tidak lepas dari dua hal, sibuk memikirkan urusan akhiratnya atau urusan dunianya, sedangkan kegemukan tidak terjadi jika banyak pikiran. Jika seseorang tidak memikirkan akhiratnya atau dunianya berarti dia sama saja dengan hewan, jadilah gemuk.” (Hilyah al-Auliya’, 9/146).
Sedih sekali bukan. Sudahlah kondisi fisik yang tentu tidak nyaman, rupanya memiliki badan gemuk juga tidak disukai Rasulullah Saw.
Tentu ada pengecualian. Yakni gemuk yang bukan karena bermalas-malasan, dan bukan karena terlalu banyak makan. Melainkan, yang dengannya tetap menjadi pahlawan bagi umat dan tetap berupaya melakukan aktivitas yang bermanfaat.