Peringati Milad ke-44, MUI Terus Tingkatkan Pengkhidmatan dan Kemitraan
Jakarta (SI Online)- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyelenggarakan tasyakur milad ke-44 di Grand Ballroom Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu siang 27 April 2019.
Acara yang mengusung tema “Meningkatkan Pengkhidmatan dan Kemitraan MUI dalam Rangka Penguatan Ukhuwah Islamiyah dan Persatuan Bangsa” dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum MUI yang juga Wakil Presiden terpilih (2019-2024) KH. Maruf Amin, para pejabat tinggi, pimpinan Ormas Islam dan tamu undangan lainnya.
“Acara tasyakur milad MUI ke-44 menjadi sangat istimewa,” kata Ketua Pelaksana Tasyakur Milad ke-44 H, Lukmanul Hakim, di Jakarta, Sabtu 27 Juli 2019.
Menurut Lukman, selain menjadi ajang muhasabah dan laporan pelaksanaan program kerja MUI kepada masyarakat selama setahun terakhir, acara ini juga sebagai ungkapan syukur kepada Allah Swt., dan terima kasih MUI kepada masyarakat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada Ketua Umum MUI, KH. Maruf Amin, untuk memimpin bangsa ini selama lima tahun ke depan sebagai Wakil Presiden RI.
Terkait dengan tema milad ke-44, Lukmanul Hakim menjelaskan bahwa sejak dibentuk pada 27 Juli 1975 pengabdian MUI dilandaskan pada dua peran utama, yakni sebagai himayatullah ummah (melindungi umat) dan sodiqul hukumah (mitra pemerintah).
Lukman menjelaskan, sebagai himayatul ummah MUI telah melakukan langkah-langkah strategis dan konkret untuk melindungi umat Islam dari hal-hal yang buruk, dari makan dan minuman yang haram, dari kebodohan dan kemiskinan, dari paparan paham radikal dan terorisme, serta dari diskriminasi dan ketidak-adilan.
Sedangkan sebagai sodiqul hukumah, tambah Lukman, MUI telah menjalankan berbagai program kerja yang saling mengisi dan melengkapi dengan program pemerintah.
MUI, kata Lukman, menjalin kerja sama dengan berbagai kementerian dan lembaga pemerintah dalam rangka membantu secara konkret beban dan tanggung jawab pemerintah agar menjadi ringan.
“Program tersebut antara lain mencakup bidang keagamaan, dakwah, halal, kerukunan umat beragama, pendidikan, ekonomi dan keuangan syariah, kesehatan, kependudukan, hingga masalah penyalagunaan narkoba dan terorisme”, kata Lukman.
Red: shodiq ramadhan