SIRAH NABAWIYAH

Peristiwa Hijrah: Pilar Tahun Baru Islam

Perintah Hijrah diturunkan oleh Allah SWT yang termaktub dalam Q.S. Al-Baqarah (218)

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Setelah perjanjian Aqabah kedua, Allah juga memerintahkan Nabi untuk berhijrah melalui (Q.S. Al-Hajj: 39).

اُذِنَ لِلَّذِيْنَ يُقَاتَلُوْنَ بِاَنَّهُمْ ظُلِمُوْاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ عَلٰى نَصْرِهِمْ لَقَدِيْرٌۙ

“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu.” (QS. Al-Hajj: 39)

Sejak Hijrahnya Nabi Muhammad Saw dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, menandakan titik awal penentuan kalender Hijriah. Menjadikannya pilar utama dalam perayaan tahun baru Islam. Hal ini menjadi tonggak penting dalam peradaban Islam. Bukan sekadar perpindahan fisik, melainkan juga menjadi simbol perubahan paradigma dan strategi dakwah Islam yang fundamental.

Penetapan peristiwa Hijrah sebagai awal tahun baru Islam terjadi pada masa khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 M (16 H). Keputusan ini diambil untuk menciptakan sistem penanggalan yang khas bagi umat Islam, terlepas dari sistem penanggalan yang digunakan oleh bangsa-bangsa lain. Pemilihan peristiwa Hijrah sebagai titik awal bukan tanpa alasan. Hijrah dianggap sebagai momen yang menentukan dalam sejarah Islam, menandai transisi dari fase perjuangan yang penuh tantangan di Mekah menuju fase pembangunan peradaban Islam di Madinah.

Peristiwa ini menandai awal dari eksistensi umat Islam sebagai komunitas yang mandiri. Tanggalnya lebih mudah ditentukan dibandingkan peristiwa-peristiwa penting lainnya dalam sejarah Islam. Juga memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Kalender Hijriah menggunakan sistem lunar (bulan) dengan 12 bulan dalam setahun. Setiap bulan dimulai dengan penampakan bulan sabit baru (hilal). Tahun baru Islam jatuh pada 1 Muharram.

Peristiwa Hijrah bukan hanya catatan sejarah masa lalu, tetapi juga inspirasi yang terus relevan bagi umat Islam di sepanjang zaman. Sebagai pilar tahun baru Islam, Hijrah mengingatkan kita akan perjuangan Nabi Muhammad dan para sahabat dalam menegakkan ajaran Islam. Lebih dari itu, Hijrah adalah simbol perubahan dan perbaikan diri yang senantiasa harus diupayakan oleh setiap Muslim.

Dalam merayakan tahun baru Hijriyah, umat Islam diajak untuk menghayati kembali semangat Hijrah dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, demi mencapai kehidupan yang lebih baik secara individual maupun sosial.[]

Muhammad Nizarullah, S.Sos., Guru SKI Dayah Jeumala Amal, Aceh.

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button