Perjanjian Hudaibiyah

Akan tetapi sebelum terjadi peperangan antara kafir Quraisy dan Rasulullah saw, tiba-tiba Utsman bin Affan ra kembali kepada kaum muslimin dan menghadap Rasulullah Saw, untuk mengabarkan hasil lobinya dengan Abu Shofyan pemimpin kafir Quraisy saat itu.
Kemudian disusul dengan datangnya utusan kafir Quraisy yaitu Suhail bin Amru, untuk berunding bersama Rasulullah Muhammad Saw.
Dari hasil perundingan tersebut, Rasulullah Saw dan kaum muslimin tidak diperkenankan masuk ke kota Mekkah untuk berhaji, akan tetapi memberikan izin kepada Rasulullah untuk melaksanakan haji pada tahun berikutnya. Dan hanya diberi tenggat waktu selama tiga hari untuk melaksanakan umrah.
Selama rentang waktu 10 tahun ke depan kafir Quraisy dan kaum muslimin di bawah pimpinan Rasulullah Saw tidak boleh saling berperang dan tidak boleh saling membunuh, dengan kata lain melakukan gencatan senjata bersama kafir Quraisy selama 10 tahun. Alhasil kafir Quraisy berhasil diikat dengan perjanjian damai oleh Baginda Rasul Saw.
Sehingga dengan diikatnya kafir Quraisy dengan perjanjian damai oleh Rasulullah Saw, maka Rasulullah Saw dan kaum muslimin mampu melakukan dakwah hingga menyebar ke segala penjuru dunia tanpa mengalami hambatan dan rintangan dari kafir Quraisy, hingga surat ajakan dakwah Rasulullah Saw sampai kepada raja-raja negara adikuasa saat itu, yaitu raja Kisra di Persia, dan Kaisar Heraklius di Romawi.
Demikianlah. Betapa Rasulullah Saw sangat amanah dengan amanah dakwah menyampaikan dakwah Islam ke segala penjuru dunia, sehingga raja-raja dunia yaitu raja Persia, raja Romawi, raja Habasyah dan kabilah-kabilah Arab besar yang menguasai jazirah arab. Sehingga risalah Islam sampai ke seantero dunia dan menjadi satu kekuatan risalah yang di perhitungkan dan menjadi opini umum dalam pergaulan internasional. Islam sampai ke seluruh penjuru dunia dan mulai dikenal di seluruh dunia sebagai risalah yang agung dan mengagumkan.
Sebagaimana yang dikabarkan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
لَـقَدۡ رَضِىَ اللّٰهُ عَنِ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اِذۡ يُبَايِعُوۡنَكَ تَحۡتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِىۡ قُلُوۡبِهِمۡ فَاَنۡزَلَ السَّكِيۡنَةَ عَلَيۡهِمۡ وَاَثَابَهُمۡ فَتۡحًا قَرِيۡبًا
Sungguh, Allah telah meridhai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon, Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat.” (QS. Al-Fath (48):18). Wallahu a’lam.[]
Ayu Mela Yulianti, S.Pt., Pegiat Literasi dan Pemerhati Kebijakan Publik.