Perjuangan Kemerdekaan Palestina Terus Berlanjut
Gaza (SI Online) – Setidaknya 30 demonstran Palestina terluka pada Jumat setelah menjadi target pasukan tentara Israel ketika berunjuk rasa di dekat zona penyangga Gaza-Israel, kata kementerian kesehatan Palestina.
Tentara Israel melukai 16 dari 30 demonstran dengan amunisi, tambah kementerian dalam pernyataan singkat tanpa merincikan korban terluka.
Ratusan warga Palestina berkumpul pada Jumat pagi di dekat zona penyangga Gaza-Israel sejak Maret 2018 untuk memprotes pendudukan Israel selama puluhan tahun.
Otoritas Nasional Gaza untuk Kembali dan Memecahkan Pengepungan (NARBS), yang mengorganisir aksi unjuk rasa mingguan, menyerukan warga Palestina untuk berdemonstrasi Jumat ini.
Mereka slogan “dengan persatuan rencana itu akan kita tumbangkan” yang tampaknya merujuk pada konferensi yang dipimpin AS bulan lalu oleh Manama Bahrain dan merupakan bagian dari rencana ekonomi kompromi AS di Timur Tengah yang dijuluki “Kesepakatan Abad Ini”.
Sejak Maret tahun lalu, orang-orang Palestina di Jalur Gaza menggelar aksi unjuk rasa mingguan di sepanjang zona penyangga untuk menuntut hak para pengungsi Palestina agar kembali ke rumah mereka di Palestina bersejarah yang membuka jalan bagi pendirian Israel pada 1948.
Mereka juga menuntut diakhirinya 12 tahun blokade Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan kantong ekonomi dan menjauhkan sekitar dua juta penduduk dari komoditas dasar.
Sejak aksi unjuk rasa dimulai lebih dari setahun lalu, ratusan demonstran tewas—dan ribuan lainnya terluka—oleh pasukan Israel di dekat zona penyangga di timur Jalur Gaza.
Penasihat senior dan menantu Presiden AS Donald Trump Jared Kushner mengatakan pada Rabu bahwa langkah Washington selanjutnya dalam rencana perdamaian Timur Tengah akan diungkapkan pekan depan, menurut situs berita Axios.
Ketika Kushner meluncurkan bagian ekonomi rencana tersebut, dia menahan diri untuk mengungkapkan bagian politik yang telah diantisipasi.
Berdasarkan bocoran ke media, “Kesepakatan Abad Ini” akan menyerukan Palestina untuk membuat konsesi besar kepada Israel terkait status Yerusalem dan hak para pengungsi Palestina untuk kembali ke rumah mereka di Palestina yang bersejarah.
sumber: anadolu/axios