Pernah Kritik MUI Soal Ahok, Nusron Wahid Kini Jadi Wakil Ketua Komisi di MUI
Untuk posisi Wakil Ketua KUB, terdapat kejutan. Mantan Ketua Umum GP Ansor yang juga politisi Golkar, Nusron Wahid, ditempatkan sebagai Wakil Ketua Komisi.
Nusron sendiri pernah secara sengit ‘melawan’ MUI saat dia membela Ahok menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu MUI berkesimpulan bahwa Ahok telah melakukan penistaan terhadap Islam akibat ucapannya tentang Surat Al Maidah ayat 51 di Kepulauan Seribu.
Salah satu yang dikritik Nusron, yang saat itu menjabat sebagai Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai Golkar, adalah ihwal tabayun MUI terhadap Ahok. Nusron mengklaim, Ahok telah menjelaskan maksud pidatonya di Kepulauan Seribu.
Kritikan Nusron dan gaya bicaranya yang ‘melotot-lotot’ di depan perwakilan MUI saat itu memicu perbincangan hangat di lini masa. Pengasuh Pesantren Daarul Qur’an, Ustaz Yusuf Mansyur, bahkan mendoakan agar Nusron tidak bersikap arogan dan menghargai ulama.
Salah satu kalimat kritikan Nusron kepada MUI yang dilontarkan dalam diskusi ILC tvOne itu adalah:
“Pertanyaan saya, saudara saya Nasir Djamil tadi mengatakan perlu tabayun, Majelis Ulama Indonesia hari ini membuat keterangan seperti itu yang katanya dijadikan lisensi, apakah sudah melakukan tabayun kepada Ahok atau memanggil Ahok? maksudnya seperti itu. Tabayun itu harus memanggil orangnya. Bukan berpendapat sendiri. Itu tabayun.”
red: farah abdillah