NASIONAL

Persada 212 Tolak Pernyataan Prabowo yang Buka Peluang Akui Israel

Jakarta (SI Online) – Dewan Tanfidzi Nasional Persaudaraan Alumni 212 (Persada 212) menolak keras pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan kemungkinan pengakuan terhadap Israel apabila Palestina telah merdeka.

“Menolak keras pernyataan Presiden yang akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, serta menuntut Presiden Prabowo mencabut pernyataan yang akan mengakui negara Israel di atas tanah Palestina, karena pernyataan tersebut bertentangan dengan agama, konstitusi Negara Republik Indonesia dan piagam HAM PBB,” tegas Ketua Umum Persada 212 KH Ahmad Shabri Lubis dalam pernyataan sikapnya, Jumat (30/5/2025).

Kiai Shabri menjelaskan, sejak peristiwa Nakba tahun 1948 sudah lebih dari jutaan rakyat Palestina yang tewas dan terasingkan dari tanahnya sendiri akibat penjajahan dan pendudukan yang dilakukan oleh Israel di atas tanah Palestina.

“Hingga saat ini masih jutaan rakyat Palestina hidup dalam kondisi yang mengenaskan akibat penjajahan dan kezaliman yang dilakukan oleh Israel. Sehingga sangat tidak layak Indonesia berencana memberikan dan mengakui eksistensi Israel sebagai entitas penjajah,” jelasnya.

Baca juga: Presiden Prabowo: Jika Israel Akui Negara Palestina, Indonesia Siap Buka Hubungan Diplomatik

Persada 212 menilai, penjajahan yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 yang menolak segala bentuk penjajahan di atas dunia.

“Sejarah bangsa Indonesia tidak pernah mengakui bangsa penjajah, apalagi Israel. Mengakui Israel di atas tanah Palestina sebagai negara berarti mengkhianati kemanusiaan, dan tidak menghormati jutaan nyawa korban kebiadaban Israel sejak tahun 1948,” ujar Kiai Shabri.

Baca juga: Dukung ‘Two State Solution’, Presiden Prabowo: Kemerdekaan Palestina Satu-satunya Jalan Perdamaian

Menurutnya, mengakui negara penjajah Israel diatas tanah Palestina ataupun solusi dua negara adalah melegitimasi aneksasi dan penjajahan di atas tanah Palestina.

Oleh karena itu, Persada 212 menilai, pernyataan Presiden Prabowo yang akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel adalah langkah kontra produktif dengan usaha rakyat Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina. [ ]

Artikel Terkait

Back to top button