AL-QUR'AN & HADITSSYARIAH

Perumpamaan dalam Al-Qur’an

Selanjutnya pada QS. Az-Zumar ayat 28 di atas, dijelaskan bahwa Al-Quran menggunakan Bahasa Arab, yaitu yang paling sempurna dan paling mudah dipahami. Bahasa Al-Quran tidak berbelit-belit ujungnya agar manusia menjadi orang yang bertakwa lagi menjaga diri.

Amtsal kemudian dijelaskan kembali pada QS. Az-Zumar ayat 29 yaitu ilustrasi seseorang yang menyembah banyak Tuhan, seperti seorang budak yang memiliki banyak tuan yang perintah masing-masing tuan saling bertentangan satu sama lain. Dibandingkan dengan budak yang hanya memiliki satu tuan, pasti lebih jelas dan lebih mudah untuk dipahami.

Allah SWT kemudian menerangkan pada ayat QS. Az-Zumar ayat 30-31 bahwa ujung kehidupan manusia adalah kematian. Kematian ibarat seperti pintu dan setiap manusia akan masuk ke dalam pintu tersebut. Cukuplah kematian menjadi pengingat. Ada sebuah hadist yang berkaitan dengan kematian yaitu

Dari Sahl bin Sa’d berkata, “Rasulullah SAW bersabda:

تَاتِي جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ، فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مَفَارِقُهُ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ

“Jibril mendatangiku lalu berkata: “Wahai Muhammad! Hiduplah sesukamu, karena sesungguhnya kamu akan mati. Cintailah siapa yang kamu suka, karena sesungguhnya engkau akan berpisah dengannya. Dan berbuatlah sesukamu, karena sesungguhnya engkau akan diberi balasan karenanya.” (HR. At-Thabrani)

HR. Imam Baihaqi dari Jibril, “Ya Muhammad, hiduplah engkau sekehendak engkau. Maka engkau akan mati. Cintai oleh engkau sekehendak hati engkau, ingatlah engkau akan menjauhinya. Silahkan berbuat sekehendak engkau, engkau akan dibalas sesuai dengan apa yang engkau perbuat. Ketahuilah bahwa semulia-mulianya Muslim adalah yang suka melakukan qiyamul lail.”

Dari kedua hadist tersebut dapat kita ambil pelajaran bahwa apa yang ada di dunia ini hanya sementara, dan kita akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang kita lakukan. Misalnya jabatan, berapa lama kita akan memegang suatu jabatan? Harta benda dan materi pun demikian. Selain itu ada yang harus kita usahakan yaitu melaksanakan qiyamul lail. Ibadah ini menekankan pentingnya kekhusyuan dan keikhlasan. Dalam qiyamul lain tersebut kita meminta kepada Allah SWT apapun. Karena tumpuannya hanyalah Allah.

Muslim yang paling kuat adalah yang memiliki izzah, tidak meminta-minta kepada orang lain untuk kepentingan dirinya atau mengharapkan sesuatu dari orang lain. Maka, kita tidak meminta pemenuhan kebutuhan diri kita kepada orang lain, tetapi kita hanya meminta kepada Allah. Wallahua’lam.

Tulisan ini merupakan resume Tafsir Quran Surat Az Zumaar ayat 27-31 yang dijelaskan oleh Prof. Dr. KH. Didin Hafidhuddin, M.Sc pada Ahad, 10 Januari 2020 / 26 Jumadil Ula 1442H pukul 05.30 di acara Pengajian Jamaah Masjid Al Hijri-1 dan disiarkan melalui Kalam TV.

Disarikan oleh: Dr. Hj. Qurroh Ayuniyyah, SE, M.Ec

Laman sebelumnya 1 2 3

Artikel Terkait

Back to top button