Pesan Amien Rais: Kekuasaan itu Ada Limitnya, Ada Ajalnya
Amien lalu menyinggung soal Islamofobia yang ada di Indonesia bahkan para pembenci Islam di Indonesia juga sudah cukup luas. Fenomena Islamafobia sendiri sudah berkembang sejak lama.
“Bahwa sejak zaman dahulu memang ada manusia-manusia yang hatinya itu benci sekali, tanpa mengetahui sebabnya kepada orang beriman yang mengatakan Allah Tuhan kami Allah yang Maha Perkasa dan Maha Terpuji,” kata Amien.
Karena itu, Amien sekali lagi mengajak, semua ulama dari segala mazhab, partai dan kelompok untuk bersama membuka suara. Karena dengan berdiam diri, sama halnya dengan membiarkan sebuah kejahatan itu terjadi.
“Saya mengingatkan bahwa diam seribu bahasa melihat sebuah kejahatan, itu sesungguhnya sebuah kejahatan sendiri. Jadi, tolong kita bersama-sama, kita angkat bangsa ini supaya tidak jatuh terperosok pada kezaliman yang tidak punya masa depan,” tutur Amien.
Kepada Presiden RI Joko widodo, Amien sekali lagi berharap, agar segera membentuk tim forensik independen. Sebelum peristiwa tersebut menjadi lebih multi tafsir dan bisa menimbulkan huru hara.
“Dengan wewenang anda, Pak Jokowi, membentuk tim forensik independen, syukur-syukur Komnas HAM juga akan independen. Kemudian membuka kembali segala hal yang akan dibuktikan oleh teman-teman FPI, jadi mereka punya rekaman, bagaimana mereka melihat para polisi dengan pakaian preman itu, menguntit sejak awal,” kata Amien.
Pendiri dan mantan Ketua Umum DPP PAN itu juga mengingatkan, sebuah kekuasaan memiliki akhir.
“Jangan pernah lupa saudara-saudaraku, para penguasa, bahwa kekuasaan itu ada limitnya, ada ajalnya. Saya tidak pernah bosan mengatakan itu, supaya kalian ingat. Anda boleh menyingkirkan agama, mengejek agama. Tapi kekuasaan ada limitnya,” kata Amien.
red: farah abdillah