Pesan Kyai Hasan Abdullah Sahal di Azerbaijan: Umat Islam Harus Bersatu
Baku, Azerbaijan (SI Online) – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Republik Demokratik Azerbaijan menggelar peringatan Nuzulul Quran, Sabtu (2/6/2018).
Acara diawali buka puasa bersama seratus lebih Warga Negara Indonesia (WNI), staf KBRI, dan warga negara Malaysia yang dipimpin Dubes Malaysia Datuk Roslan Abdul Rahman.
Duta Besar Indonesia untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fannanie, mengaku senang dengan kehadiran tamu yang memadati kediamannya tersebut.
“Saya senang karena ini menunjukkan keberadaan kita sebagai saudara benar-benar terjaga. Ukhuwah Islamiyyah kita harus makin kuat, begitu seterusnya,” ungkap Husnan.
Sebagai sesama rumpun Melayu yang hidup di negeri orang, kata Husnan, warga Indonesia dan Melayu harus bisa menunjukkan keislamannya.
“Bahkan, Islam harus kita diajarkan pada masyarakat Azerbaijan yang tak biasa melaksanakan syariat Islam,” tegasnya.
Pada kesempatan itu, KH. Hasan Abdullah Sahal, hadir memberikan tushiyah. Di antaranya pengasuh Pondok Modern Gontor itu menyampaikan pentingnya merajut ukhuwah Islamiyah.
Apalagi saat ini, terang Kiai Hasan, Islam dikucilkan dan dipendam laiknya Nabi Yusuf As. oleh saudara-saudaranya.
“Yahudi dan Nasrani akan terus menekan Islam karena saat ini kita minoritas,” ungkap Kiai Hasan.
Kendati demikian, imbuhnya, Allah telah menjanjikan bahwa umat Islam akan selalu terikat dalam persaudaraan. Sebaliknya, Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah bersatu.
“Allah jelas mengemukakan bahwa innamal mu-minĂ»na ikhwah. Kita ini bersaudara. Tetapi tak ada satupun ayat yang menerangkan mereka akan bisa bersaudara. Mungkin mereka terlihat akrab, tapi sebenarnya saling benci satu sama lainnya,” jelas Kiai Hasan.
Oleh karenanya, papar Kiai Hasan, Islam akan terus diposisikan seperti Nabi Yusuf As. untuk ditekan, dibenamkan, dan dikucilkan dari dunia internasional. Padahal seperti Nabi Yusuf As., Islam itu memiliki tampilan yang bagus, pintar, terampil, dan menunjukkan segala perihal yang baik.
Di ujung taushiyahnya, Kiai Hasan berharap suasana baik dengan berkumpulnya umat Islam Indonesia dan Malaysia ini terus terpelihara.
“Tak cuma saat buka puasa Ramadhan, tapi juga di hari-hari lainnya,” tutupnya.
rep: imam fathurahman
red: shodiq ramadhan