Pidato Membara di Yogya, Prabowo: Ibu Pertiwi Diperkosa
Jakarta (SI Online) – Calon Presiden 02 Prabowo Subianto menyampaikan orasi politiknya dalam kampanye di Yogyakarta dengan bersemangat. Puluhan ribu warga Yogyakarta memenuhi Lapangan Kridosono, Senin sore 8 April 2019.
Dalam orasinya, Prabowo kembali mengutip pidato Bung Karno saat Pengadilan Belanda pada 1930.
“Inilah kutipan pidatonya, ‘Pergerakan pemberontakan dan lain sebagainya lahir bukan karena hasutan kaum intelektual, pergerakan lahir adalah alamiah karena penderitaan rakyat yang tak tertahankan’,” kata Prabowo di Lapangan Kridosono, Yogyakarta, seperti disiarkan melalui keterangan pers, Senin (8/4/2019).
Prabowo menjelaskan, saat ini kondisi negara sangat memprihatinkan. Sebab, para penguasa dan elite di Jakarta sudah tidak lagi memikirkan rakyat. Ini membuat kehidupan bangsa Indonesia jauh dari cita-cita para pendiri bangsa yang berjuang untuk menciptakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Kondisi Republik saat ini tidak seperti yang di cita-citakan Bung Karno, Bung Hatta, KH Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asy’ari. Bukan ini. Segelintir orang menguasai kekayaan ratusan juta rakyat Indonesia. Ibu pertiwi sedang diperkosa, elite di Jakarta seenaknya saja merusak bangsa ini,” ucap Prabowo.
Kalimat “Ibu Pertiwi sedang diperkosa” adalah pernyataan keduanya kepada rakyat. Capres nomor urut 02 ini mengatakan hal serupa saat kampanye akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta kemarin.
Ketua Umum Partai Gerindra itu menjelaskan, rakyat Indonesia sudah tidak bisa dibohongi lagi oleh penguasa yang memerintah negeri ini. Karena itu, dia mengajak publik khususnya masyarakat Yogyakarta untuk bersama-sama memilih calon presiden yang bisa menghentikan kondisi bangsa yang memprihatinkan saat ini.
Dengan begitu, kehidupan rakyat Indonesia yang adil dan sejahtera seperti apa yang dicita-citakan oleh para pendiri bangsa bisa terwujud.
“Masalahnya kekayaan Indonesia dirampok dan dicuri. Kita harus memilih pemerintah yang bisa menghentikan perampokan ini. Nanti tanggal 17 April saudara-saudara harus membuat sejarah untuk Indonesia. Jika saudara saudara mencoblos 02 bukan untuk Prabowo-Sandi, tapi untuk anak cucumu. Hei pemuda-pemudi kau coblos 02 untuk orang tuamu, sehingga orang tuamu tidak lagi dalam kesulitan,” ucapnya.
red: shodiq ramadhan