Pigai: Tidak Ada Islam Radikal, Tidak Ada Islam Teroris
Jakarta (SI Online) – Persekusi terhadap tokoh gerakan #2019GantiPresiden kembali terjadi. Salah satu tokoh #2019GantiPresiden, Neno Warisman, bahkan dianggap pegiat makar karena aktif menghadiri deklarasi tersebut. Terbaru ia diusir dari Pekanbaru, Riau oleh aparat.
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai angkat suara terkait penolakan tersebut yang dianggap sebagian masyarakat gerakan Neno adalah aktivis Islam radikal.
“Tidak ada Islam radikal, tidak ada Islam teroris,” kata Pigai seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Ahad (26/8/2018).
Ia juga memandang tidak ada Islam yang tidak toleransi terhadap perbedaan sikap politik. Jika hal tersebut terjadi, menurutnya hal itu karena cara berpikir dari pemerintah saja.
“Di negeri ini tidak ada Islam intolerasi, yang ada adalah cara pandang pemimpin yang intoleransi dan radikal,” tandasnya.
Aktivis dan mubaligah Neno Warisman terpaksa kembali ke Jakarta setelah mendapat penolakan sekelompok massa di luar Bandara Pekanbaru, Riau.
Mereka menilai, acara deklarasi #2019gantipresiden yang akan dihadiri Neno Warisman merupakan bentuk makar terhadap pemerintah. Anehnya aksi massa yang inkonstitusional ini justru dijaga, dikawal dan didukung oleh aparat setempat, terutama Kabinda Riau. []