Pondok IT Oase Ilmu Terima Santri Baru, Mencetak Saintis Sekaligus Ulama
Depok (SI Online) – Pondok IT Oase Ilmu menyelenggarakan acara penerimaan santri baru di Depok, Selasa lalu (16/07). Acara dihadiri oleh para orang tua dan wali santri, santri berikut undangan.
Pondok IT Oase Ilmu merupakan Pondok yang mengedepankan lima pilar yaitu adab, bahasa Arab, tahfizh, bahasa Inggris, dan teknologi informasi.
“Harapannya santri bisa menjadi ulama yang saintis dan saintis yang ulama,” ujar pendiri Pondok IT Oase Ilmu, Munawar, Selasa (16/07) lalu.
Targetnya, dalam lima tahun ke depan, Pondok IT Oase Ilmu memiliki 10 santri setiap angkatan. Ini mengingat menggabungkan teknologi infomrasi (TI) dan tahfizh bukan pekerjaan mudah. Setidaknya, pondok ini memasang target mencetak end user computing yang hafizh (SMP) dan mencetak junior developer atau junior data scientist yang hafizh (SMA).
Menurut peraih Ph.D bidang Ilmu Komputer di Universiti Teknologi Malaysia ini, teknologi informasi menjadi fokus karena semua sektor saat ini sudah tergantung pada TI. Namun pondok yg mengedepankan TI bisa dibilang masih sangat jarang. Dengan mengombinasikan TI dan pondok para santri bisa memiliki bekal yang lengkap, baik agama maupun ilmu umum khususnya yang berbau TI dan sains.
Menurut Munawar, tahun ini pendidikan dimulai dari tingkat sekolah menengah pertama (SMP).
“Sementara baru level SMP, namun insyaallah tahun depan Pondok IT mulai buka SMA (sekolah menengah atas),” jelas pria yang sebelumnya menuntaskan pendidikan masternya di Curtin University of Technology jurusan Commerce (Information System), Perth, Australia.
Inisiasi perpaduan TI dan agama ini diwujudkan untuk menjawab pertanyaan sebagian orang tua yang masih ragu akan masa depan anak-anak mereka jika dipesantrenkan. Dengan bekal pemahaman TI yang komprehensif, kekhawatiran akan masa depan santri bisa diminimalisasi.
Di sisi lain, fenomena peretas (hacker) yang membobol suatu situs atau sistem serta berbagai kejahatan kerah putih lainnya juga cukup memprihatinkan. Dari sisi Pondok TI Oase Ilmu, fenomena tersebut tak lain disebabkan kurangnya adab dan pemahaman atas etika bisnis (business ethics) yang benar.
“Dengan berbekal ilmu agama (dien) yang cukup, para santri diharapkan mampu menjadi profesional yang mumpuni dan beradab mulia di masa depan.” tukas Munawar yang memiliki kompetensi di bidang rekayasa piranti lunak (software engineering) dan data science.
Fakta lain yang tidak kalah penting adalah fenomena ‘gagapnya’ para ulama dalam menyikapi perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat. Padahal, umat membutuhkan fatwa atau panduan tentang mengetahui hukumnya serta cara bersikap agar aman secara syara’ dan hukum.
Dengan kombinasi kurikulum antara IT dan pondok, diharapkan para santri bisa memberikan pemahaman dari dua sisi baik tentang fakta maupun tentang syara’ kepada para pihak yang membutuhkan agar bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat.