SILATURAHIM

Pondok Pesantren Ibnu Hafidz Subang Gelar Wisuda Tahfidz 30 Juz, Lulusan Terbaik Dapat Beasiswa S1 Hingga S3

Acara wisuda tahfidz itu juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat dari dalam dan luar negeri.

“Antara lain, kepala Kemenag Subang, dan Kapolres Subang. Juga hadir, Mr Lunis dari Ukraina dan Syekh Abu Bakar dari Aljazair,” paparnya.

Menariknya, banyak santri Pesantren Ibnu Hafidz yang sambung-menyambung dari kakak ke adiknya.

“Ada orang tua yang kedua anaknya hafal 30 juz dalam waktu yang bersamaan. Ada yang kakaknya sudah hafal 30 juz dan kuliah di Yaman, dan sekarang adiknya diwisuda 30 juz,” ungkapnya.

Lima Keunggulan

Pondok Pesantren Ibnu Hafidz adalah pesantren tahfidz bertaraf internasional yang memiliki visi menjadikan pemimpin dunia yang hafal Al-Qur’an. Berlokasi di Jalan Haji Demak, Kampung Sukamulya, Desa Rancadaka, Subang Jawa Barat. Berada di atas tanah 45.000 m2. Pesantren Ibnu Hafidz didirikan oleh KH Taslim Lc, alumni Al-Azhar Kairo, Mesir.

Pada 2019, Pesantren Ibnu Hafidz diresmikan oleh Tuan Guru Bajang (TGB) Dr. Zainul Majdi Lc, MA., mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat yang juga penghafal Qur’an.

Pesantren Ibnu Hafidz dikunjungi oleh banyak ulama internasional, seperti dari Yaman, Mesir, Aljazair, Pakistan dan lain-lain.

Kiai Taslim menyebutkan, Pondok Pesantren Ibnu Hafidz memiliki lima keunggulan. Program unggulan pertama, selain hafal 30 juz, santri juga bisa mendapatkan sanad yang menyambung ke ulama-ulama besar Mesir.

“Alhamdulillah, program ini sudah banyak menghasilkan hafizh Qur’an dalam waktu kurang dari dua tahun, karena Pesantren Ibnu Hafidz program tahfidznya sangat intens. Per halaqah hanya menerima 12-15 santri saja, dan setiap hari empat kali pertemuan untuk setor hafalan,” kata Kiai Taslim.

Keunggulan yang kedua adalah program bahasa Arab dan Inggris, yang tidak hanya diajarkan di sekolah formal, akan tetapi santri diwajibkan berbahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari.

Keunggulan ketiga adalah program tafaqquh, yakni program pendalaman kajian kitab kuning menggunakan metode Al-Miftah dan Amsilati.

“Program ini bertujuan memastikan anak didik tidak hanya hafal Al-Qur’an tetapi juga memahami isi kandungan Al-Qur’an,” ujarnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button