Prabowo Itu Benar, Jokowi Lebih Tinggi Ilmunya
Untuk kesekian kalinya Prabowo Subianto mengeluarkan puja-puji untuk Presiden Jokowi. Orang lain mungkin akan menyebutnya “jilatan”. Biarkan saja orang lain berkata begitu. Kita di sini cukup menyebutkan puja-puji.
Kata Prabowo, “Saya mantan jenderal Baret Merah, tapi Pak Jokowi ilmunya di atas saya.”
Banyak orang yang meradang, kesal, merasa muak, dlsb, gara-gara pernyataan Prabowo itu. Sebagian bereaksi keras. Sebagian lagi hanya menertawakan. Sedangkan sebagian lainnya muntah-muntah.
Nah, mengapa warganet begitu kesal? Kenapa mereka dongkol? Apakah pengakuan tulus Prabowo itu salah?
Sebetulnya Prabowo tidak ada salah. Penyataan Mantan Danjen Kopassus itu benar seratus persen. Faktual dan konkret. Seperti itulah adanya.
Pengakuan Prabowo bahwa ilmu Jokowi di atas ilmu dia, bukan basa-basi. Itu memang benar dan sudah terbukti.
Lihat saja. Kalau ilmu Jokowi tidak di atas ilmu Prabowo, mana mungkin Prabowo “dikerjain” di Pilpres 2019? Iya, kan? Kalau Jokowi tidak lebih tinggi ilmunya, mana mungkin Prabowo mau masuk ke kabinet yang dipimpin oleh orang yang semula dia sebut segala macam itu?
Kalau ilmu Jokowi tidak di atas ilmu Prabowo, mana mungkin Prabowo menyediakan diri untuk menyebut Jokowi sebagai presiden terbaik yang pernah dimiliki Indonesia? Atau, mana mungkin Prabowo mau mejadi jurubicara Jokowi dan memuja-muji Jokowi sungguh-sungguh memperjuangkan rakyat?
Semua hal yang bertentangan dengan penilaian publik tentang Jokowi, dilakukan oleh Prabowo. Tentu semua ini menunjukkan bahwa kehebatan Prabowo yang selama ini memukau banyak orang, jauh di bawah kehebatan Jokowi.
Jadi, benarlah bahwa ilmu Jokowi berada di atas ilmu Menhan itu. Karena keunggulan ilmu Jokowi itu pulalah Prabowo bersedia dibujuk oleh Luhut Panjaitan untuk masuk ke kabinet dengan tugas tambahan menanam singkong.
Kalau ilmu Jokowi di bawah ilmu Prabowo, pastilah penipuan pilpres 2019 dilawan oleh Prabowo sampai tetes darah terakhir sesuai makna “surat wasiat” yang terkenal itu.